Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Benteng Wolio, Ikon Kota Bau Bau

Diperbarui: 25 Maret 2020   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari ketinggian Benteng Wolio bisa memandang Teluk Buton.| Dokpri

Benteng Wolio pantas jadi ikon Kota Bau Bau. Keberadaan bangunan bersejarah itu mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah. Jejak kekuasaan Keraton Buton masih terekam di sana.

Walau masuk wilayah Bau Bau, namun Benteng Wolio sering dipromosikan Pemerintah Kabupaten Buton. Hal yang sama terjadi pada Candi Borobudur walau berada di Magelang, namun Pemerintah DI YOgyakarta gencar melakukan promosi.

Tak heran jika wisatawan yang berkunjung ke Buton, seringkali digiring untuk melihat kegagahan bangunan Benteng Wolio (Keraton Buton). Bisa jadi, Benteng Wolio sebagai destinasi pamungkas, setelah menikmati keindahan pantai di Sulawesi Tenggara dan menjajal sejumlah kuliner khas Indonesia Timur.

Sebagai warga negara Indonesia, saya bangga memiliki bangunan bersejarah sekelas Benteng Wolio. Dengan berbagai keunikan arsitekturnya, Benteng Wolio ternyata merupakan benteng terbesar di dunia. Bukan main kan?

Benteng Wolio memiliki luas, 23,375 hektare. Akan tidak mungkin wisatawan yang datang ke sana, mau berkeliling menyusuri bagian-bagian benteng tersebut. Tempat favorit, wisatawan yang datang ke Benteng Wolio, yakni dimana meriam-merian zaman dulu terpasang.

Sebenarnya Benteng Wolio tidak hanya memiliki meriam-meriam yang mengarah ke perairan Teluk Buton. Ada bangunan menarik lainnya di area Benteng Wolio. Di antaranya rumah adat, masjid tua, dan ada tiang bendera yang usianya sudah ratusan tahun.

Lokasi meriam (badili) jadi tempat favorit wisatawan untuk berfoto.Dokpri

Walau sudah berusia ratusan tahun, bangunan rumah adat dan masjid tua, ternyata masih digunakan sesuai dengan fungsinya. Semuanya masih terpelihara dan semua bagiannya terlihat masih kokoh.

Semula Benteng Wolio, merupakan bangunan pembatas Keraton dengan lingkungan luar. Namun dalam perkembangannya, fungsi Benteng wolio meluas. Benteng tersebut menjadi sarana pertahanan dari serangan-serangan musuh.

Lokasi Benteng Wolio sangat strategis. Benteng tersebut berdiri kokoh di atas bukit sepanjang kurang lebih 3 kilometer. Untuk pos pemantauan sangat memungkinkan. Dari ketinggian bukit tersebut, akan terlihat jelas siapa saja musuh yang akan datang.

Struktur bangunan Benteng Wolio juga sangat kuat. Padahal pembangunannya dilakukan secara sederhana. Benteng Wolio dibangun dengan tumpukan batu-batu gunung yang menggunakan perekat berupa adonan kapur dicampur dengan cairan putih telur serta rumput laut.

Selayaknya orang-orang zaman dulu, ketika mendirikan suatu bangunan pasti dibarengi dengan nilai filosofi. Demikian juga dengan pembangunan Benteng Wolio, setiap bentuknya memiliki arti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline