Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Gombyang Manyung Jadi Kuliner Favorit

Diperbarui: 24 Maret 2020   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelayan Karangsong mencari ikan manyung--dokpri

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Hutan Mangrove Karangsong Indramayu membawa berkah warga sekitar. Sebagian besar warga setempat yang berprofesi nelayan, kini makin semangat mencari ikan. Tangkapan ikan itu untuk memenuhi permintaan pemilik rumah makan yang membuka usaha kuliner di Karangsong.

Para nelayan, belakangan tidak menyangka kalau ikan manyung merupakan jenis ikan yang diminati pemilik rumah makan. Padahal dulu, ikan manyung dipandang sebelah mata oleh nelayan.

Selain harganya murah, dulu ikan manyung lebih sering dijadikan gesek (ikan asin). Tapi sekarang ikan manyung punya nilai jual tinggi. Hal itu, setelah sejumlah pemilik rumah makan mengolah ikan manyung jadi kuliner yang maknyus.

Gombyang manyung mengundang selera--dokpri

Kini kuliner yang dikenal dengan nama gombyang manyung, paling banyak diburu wisatawan setelah berkunjung ke Hutan Mangrove Karangsong. Sebagian wisatawan kadang kecewa karena tidak kebagian menyantap kuliner khas Indramayu itu.

Untuk membuat kuliner gombyang manyung, selain membutuhkan ikan manyung sebagai bahan utama, juga perlu racikan sejumlah bumbu. Bahan yang harus disediakan, yakni kunir, kemiri, bawang merah, bawah putih, cabai merah, daun salam, laos, temu kunci, garam, gula pasir, jeruk nipis, tomat, daun bawang, santan, asam muda dan minyak goreng.

Salah satu pemilik rumah makan di Karangsong, H Warto mengatakan, setelah mendapatkan ikan manyung yang berkualitas langsung dicuci kemudian teteskan perasan jeruk nipis dan garam secukupnya. Pemberian jeruk nipis dan garam dimaksudkan untuk menghilangkan bau amis.

Sementara bumbu yang terkumpul, dihaluskan terlebih dahulu kemudian ditumis hingga menebarkan bau harum. Langkah berikutnya masukan air asam muda, santan dan diaduk-aduk hingga mendidih.

Wisatawan harus bersabar menunggu kuliner gombyang manyung di rumah makan Karangsong--dokpri

Ikan manyung yang sudah direbus, langsung dimasukan kedalam cairan yang mendidih di wajan. Agar ikan tidak gosong, selama merebus santan dan ikan, diusahakan api kompor kecil saja. Aduk terus hingga adonan ikan manyung itu pada kondisi nyemek-nyemek. Untuk menambah rasa berikan garam dan gula secukupnya, sesuai selera pemesan.

Sebelum populer seperti saat ini, masakan gombyang manyung merupakan bagian dari budaya kuliner kelas bawah. Sebab kepala ikan manyung itu tidak berharga. Ikan manyung hanya dikonsumsi kelompok wong cilik.

Sekarang jangan kaget, satu porsi gombyang manyung bisa mencapai Rp 50.000,00. Walau harganya cukup mahal, namun gombyang manyung tetap diburu wisatawan.

H Warto mengakui, permintaan wisatawan akan kuliner gombang manyung  terbilang tinggi. Satu hari pihaknya bisa menyediakan hingga 120 porsi gombyang manyung. Apalagi di musim liburan, jumlahnya bisa meningkat lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline