Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Karangsong, Pesona Hutan Mangrove di Indramayu

Diperbarui: 20 Maret 2020   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengunjung berjalan di atas rawa menerobos hutan mangrove Karangsong Indramayu (dok. pribadi)

Bosan wisata pegunungan, kenapa tidak coba pergi ke pantai. Di wilayah Kabupaten Indramayu banyak pilihannya. Sebagai daerah yang berlokasi di pantai utara (pantura), Indramayu memiliki beragam pesona khas pesisir.

Di antara yang sudah tidak asing lagi di telinga wisatawan, ada Pantai Tirtamaya dan Pantai Glayem. Destinasi ini mudah didatangi karena lokasinya tidak jauh dari jalan raya Indramayu-Cirebon.

Namun, objek wisata lainnya yang kini lagi banyak dikunjungi, yakni Hutan Mangrove Pantai Karangsong. Lokasinya lebih masuk ke wilayah perkotaan. Wisatawan bisa menyusuri jalan di sisi Sungai Cimanuk.

Pintu masuk hutan mangrove Karangsong. (dok. pribadi)

Sebelum sampai ke tujuan utama, kita bisa menikmati penataan Sungai Cimanuk. Di beberapa titik, pemerintah daerah setempat membangun beberapa taman. Sekarang, warga setempat bisa bersantai-santai di taman itu.

Di momen-momen tertentu, digelar pula Festival Cimanuk. Biasanya dipentaskan sejumlah kesenian tradisional. Tidak ketinggalan ditampilkan kuliner khas daerah setempat.

Mendekati lokasi Hutan Mangrove Karangsong, pemandangan kita lebih sering melihat kapal-kapal besar milik nelayan yang bersandar di Sungai Cimanuk. Jumlahnya sulit terhitung, yang jelas Sungai Cimanuk penuh dengan kapal nelayan.

Setelah menembus hutan mangrove, pengunjung bisa menikmati suasana pantai. (dok. pribadi)

Untuk mencapai pintu masuk objek wisata Hutan Mangrove, wisatawan bisa menggunakan kendaraaan roda dua (motor) dan kendaraan roda empat (mobil). Tempat parkir untuk kendaraan cukup luas dan tertata rapi. cuma, kalau di musim liburan, antrean kendaraan untuk masuk ke lokasi bisa panjang.

Tiket masuk di loket pertama terbilang masih murah. Setiap pengunjung dikenakan tarif Rp 5.000,00. Setelah memarkirkan kendaraan, kita akan melewati deretan warung. Ada yang menjajakan makanan/minuman, ada juga menawarkan perlengkapan bermain di pantai.

Bahkan, kalau wisatawan lupa membawa baju salin untuk bermain di pantai, di sana tersedia juga penyewaan. Biaya sewa yang dikenakan pun tidak terlalu mahal. Sudah siap dengan peralatan, pengunjung bisa langsung menuju pantai. Di sana juga tersedia kamar bilas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline