Sajak Herman RN
kutelusuri deret ukur dalam barisan aksara membentuk pedang
fatah kasrah dlammah tanwin jadi ejaan panjang yang menentukan
kucari deret hitung pada lingkaran wakaf
ain terakhir lenyapkan saktah perjalanan tarikan nafsu
dalam gamak sedak sanksi pula gamang
alif patah pada desak hamzah setelah lam disambung tegak
aku melihat ta marbutah lesap bertitik dua pada hentian lafal
sedang pada akhir napas waw hilang bentuk
ucap membentuk doa yang tak henti
tetapi rangai lain yang ditasdikkan hati
padahal sadar akhir lafal adalah wassalamu
walau dimungkinkan lupa memula pada taqabalallahu
Jeulingke, Asyura’ 1431 H.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H