PELAJAR KRATON - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi Fakultas Pedagogi Dan Psikologi (FPP) Universitas PGRI Wiranegara (UNIWARA) Kota Pasuruan pembuatan hand sanitizer berbahan alami.
Wabah Virus COVID-19 hingga saat ini masih belum bisa teratasi dengan menyeluruh Hampir di berbagai Negara, Sama halnya dengan Negara Indonesia khusunya di Kabupaten Pasuruan yang sampai saat ini kasus covid mencapai 5495, terjadi peningkatan kasus Positif Covid-19 klaster ke 2 yang cukup signifikan perharinya.
Dilansir dari https://covid19.pasuruankab.go.id/ Kecamatan Kraton per 27 Juli kasus covid 60 kasus positif, Masyarakat terus melakukan aksi antisipasi dan pencegahan dengan berbagai tindakan seperti tidak keluar rumah, memakai masker hingga menggunakan Handsanitizer sebagai pelindung diri saat berada di luar rumah.
Rohmatulloh atau yang kerap disapa Rohmat saat ini sedang mengikuti Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) di Desa Rejosari, Kecamatan Kraton, Kabupaten, Pasuruan, Jawa Timur.
Rohmat membuat hand sanitizer tersebut menggunakan tanaman lidah buaya yang banyak dijumpai di tempat tinggalnya.
Rohmat mengungkapkan, bahwa hand sanitizer dapat dibuat dari bahan yang ada di sekitar, termasuk tumbuh-tumbuhan.
"Saya membuatnya dari lidah buaya, jadi memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar. Nah, jadi lidah buaya dipakai sebagai pelembab di kulit." ungkapnya pada Pelajar Kraton, Sabtu (17/7/2021).
Pembuatan hand sanitizer tersebut cukup mudah untuk dilakukan karena prosesnya sederhana. "Untuk proses pembuatannya, kupas lidah buaya haluskan bersama daun kemangi menggunakan blender. Saring bahan tersebut untuk mendapatkan ekstraknya. Larutkan daun jeruk bubuk ke dalam sedikit air sebagai pewangi lalu campurkan ke ekstrak daun kemangi dan lidah buaya. Lalu masukkan hand sanitizer ke dalam botol spray ukuran sedang," jelasnya.
Selain itu, Rohmat menjelaskan dampak dari kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang. kegiatan sosialisasi terbatas dengan perangkat desa dan perwakilan kader Desa Rejosari itu tentang pentingnya pendidikan tinggi serta promosi kampus UNIWARA dengan membagikan Hand Sanitizer dan flyer UNIWARA.
"Alhamdulillah program yang saya jalankan mendapat respon positif dari perangkat desa Rejosari, baik dari H. Ainur Rofiq (Kepala Desa). Saya juga berkolaborasi dengan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia," terangnya.
"Saya sangat mengapresiasi ide dari mahasiswa dan juga antusias dari perangkat desa khususnya ibu-ibu PKK dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan pembuatan hand sanitizer dari mahasiswa KKN-DR dari UNIWARA ini. Hal ini agar masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri agar mencegah penularan di masa pandemi Covid-19," tutur H. Ainur Roviq.
Ditengah masa pandemi Covid-19 peran mahasiswa membantu masyarakat sangatlah diperlukan. Ide-ide dari mahasiswa itu sendiri dapat membangkitkan semangat untuk masyarakat untuk selalu menjaga satu sama lain. Melalui pengabdian yang dilakukan, Rohmat berharap dapat menjadi pemicu semangat mahasiswa dan generasi muda lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H