Lihat ke Halaman Asli

Pelajar jali

Saatnya yang muda yang berkarya

Kuda Lumping Ramaikan Satu Abad Desa Tamanrejo

Diperbarui: 3 Agustus 2022   13:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam serangkaian memperingati satu abad dan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) Ke-77, Desa Tamanrejo menggelar pertunjukan Kuda Lumping.  

Pertunjukan rakyat ini sekaligus memeriahkan pembukaan pasar minggu. Berlangsung di Pasar Susukan, Desa Tamanrejo, Limbangan, Kendal. Pada malam Senin (31/07/2022).

Pertunjukan Kuda Lumping Eka Kapti Turonggo Seto berhasil menarik perhatian masyarakat Desa Tamanrejo maupun desa lain. Penonton berkumpul di area panggung mengelilingi para pemain Kuda Lumping yang memainkan jaranan diiringi alunan musik.

Ramainya kerumunan membuat penonton yang baru datang kesulitan untuk melihat pertunjukkan bahkan untuk sekedar mengintip. Beberapa diantaranya inisiatif menggunakan handphone untuk menangkap berlangsungnya pertunjukan.

Koordinator Desa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram Ke-14 Kelompok 29, Ina Adedya Pramesti juga melakukan hal yang sama seperti penonton lain yang berada di barisan paling belakang sebari berdesak-desakan dengan penonton lain.

"Misalkan melihat paling depan susah masuk jadi pakai handphone agar kelihatan," tutur Ina.

Salah satu pengelol Kuda Lumping Eka Kapti Turonggo Seto, Manda mengungkapkan kesenian Kuda Lumping masih dilestarikan oleh pemuda setempat dengan memanfaatkan Pasar Susukan sebagai tempat latihan. 

Selain itu, gamelan yang menjadi awal mula berkembangnya pertunjukan rakyat di Desa Tamanrejo masih ada hingga kini meskipun beberapa diantaranya ada yang hilang.

"Gamelan yang menjadi cikal bakal kuda lumping masih ada dari hasil patungan petani waktu itu, meskipun beberapa diantaranya ada yang hilang," ungkap Manda.

Ia juga menambahkan meskipun sering di pandang sebelah mata, kesenian kuda lumping memiliki arti sendiri bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya. Kesenian sekaligus warisan budaya harus tetap dijaga karena seni  bukan soal materi tapi kesenangan batin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline