Iing merupakan warga kp. Ranca RT 003 RW 002 Desa Galihpakuwon dengan ID PKH : 320529000900014 menjadi peserta tahun 2014. Iing mulai usaha membuat kulit lumpia secara otodidak. Memulai usaha dengan modal seadanya dan memasarkan dengan menjajakan kerumah - rumah.
Pada tahun 2014 Iing terdaftar sebagai penerima manfaat PKH Kementerian Sosial RI atau lebih dikenal sebagai KPM. Dari sinilah usaha Iing mulai menemukan perubaha. Pertemuan peningkatatan kemampuan keluarga atau P2K2 rajin dia ikuti setiap sesinya, terutama sesi modul ekonomi.
Pertemuan p2k2 tersebut membahas seputar masalah keuangan dan ekonomi keluarga. Ketika memulai usaha hendaknya kita memilih untung ruginya sebuah usaha tersebut, dikombinasikan dengan potensi dan peluang yang nyata dimasyarakat pada umumnya.
Iing menerapkan materi yang didapatnya saat p2k2 kedalam usaha kulit lumpianya. Iing memproduksi dengan modal seadanya dan memasarkan secara door to door kerumah rumah tetangganya.
Hasil dari usaha setiap harinya ia tabung dari sisa uang modal. Lama kelamaan usahanya berkembang dan mencoba untuk memasarkan ke pasar hasilnya luar biasa, Iing bisa menghabiskan 2 karung kulit lumpia dalam sekali produksi dengan omset bersih 6 juta rupiah setiap bulannya.
Setiap harinya Iing bisa mendapat penghasilan 700 ribu rupiah atau bersihnya 6 juta rupiah/bulan. Kini Iing sudah memiliki 4 pegawainya dengan senang hati dan yakin keluar dari kepesertaan PKH.
Keberhasilan ibu Iing tidak lepas dari peran Pendamping Sosial PKH ibu Ai Sumilawati,S.Pd. yang senantiasa memberikan materi Family Development Session dalam P2K2. Seperti yang penulis saksikan langsung ketika melaksanakan monitoring dan evaluasi P2K2 yang kebetulan penulis sebagai pekerja sosial supervisor PKH.
Kedepannya diharapkan banyak KPM PKH yang tergraduasi secara mandiri sejahtera. Program Keluarga Harapan terasa manfaatnya disetiap kabupaten kota di Indonesia termasuk Garut.
Angka kemiskinan digarut bisa ditekan setiap tahunnya dengan banyaknya masyarakat yang mampu secara ekonomi dan tidak hanya dalam aspek ekonomi saja namun dari pola pikir masyarakat bisa lebih memahami apa yang menjadi potensinya.
Salam sejahtera untuk kita semua (pekerja sosial supervisor PKH Asep Yogi Nugroho,S.ST***)