Lihat ke Halaman Asli

Pejuang Muda FISIP

Mahasiwa FISIP UIN Walisongo 2019

Pelatihan Menganyam Daun Lontar dan Digital Marketing Jadi Program Unggulan Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto

Diperbarui: 27 April 2022   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama peserta pelatihan menganyam daun lontar (dok. pribadi)

Mahasiswa FISIP UIN Walisongo, Aditya Yuda dan Hanif Dwi Kurniawan lulus KKN Mandiri Pengakuan setelah berdayakan masyarakat di Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto.

Hanif dan Yuda merupakan 2 dari 11 mahasiswa FISIP UIN Walisongo yang lolos program Pejuang Muda Kementerian Sosial setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi se-Indonesia. Diinisiasi oleh Kementerian Sosial, program ini turut menggandeng 2 kementerian lainnya, yaitu Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan tujuan untuk mengerjakan proyek-proyek penanganan kemiskinan dan masalah sosial.

Melihat potensi dan permasalahan yang terdapat di sana, tim Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto membuat program pemberdayaan masyarakat dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Menganyam Daun Lontar dan Digital Marketing" selama 4 hari (16-19 Desember 2021) bagi masyarakat Kelurahan Panaikang. Peserta pelatihan menganyam daun lontar yaitu 22 orang fakir miskin dan lansia, sedangkan peserta pelatihan digital marketing yaitu 14 orang pemuda di Kelurahan Panaikang.

Pemberian sosialisasi oleh Hanif selaku koordinator tim (dok. pribadi)

Koordinator tim Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto Hanif Dwi Kurniawan mengatakan, alasan mengambil tema pemberdayaan tersebut karena potensi pohon lontar di sana begitu melimpah tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat setempat.

"Kami melihat banyak kebun lontar di Kelurahan Panaikang yang hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan pribadi dan baru beberapa bagian pohon yang diolah dengan baik, belum banyak yang menjadikan daunnya sebagai kerajinan anyaman untuk dijual," katanya.

Aditya Yuda turut menambahkan bahwa pelatihan digital marketing di sini ditujukan agar setelah adanya produk anyaman maka dapat diperjualbelikan secara luas di e-commerce, online shop, maupun media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Proses pelatihan oleh instruktur (dok. pribadi)

Untuk pelatihan menganyam, tim Pejuang Muda Kabupaten Jeneponto mendatangkan 2 instruktur dengan spesialisasi anyaman tas dan topi. Namun karena waktu pelatihan yang singkat, maka produk yang dihasilkan dari pelatihan tersebut yaitu kipas sate dengan 2 teknik simpul. Sedangkan untuk pelatihan digital marketing diisi langsung oleh Aditya Yuda sebagai perwakilan tim.

Foto memegang handbook bersama Karang Taruna dan IRMAS (dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline