Seiring berkembangnya jaman, tentu akan selalu memicu adanya tren-tren baru yang dianggap eksis. Perkembangan ini bisa muncul dari seagala macam ide, dari teknologi hinga cara berpenampilan. Fashion merupakan salah satu aspek yang berkembang sangat dominan terkhusus pada kalangan remaja, sesuai makna fashion itu sendiri yaitu bersifat unik dan tampil beda, hal tersebut memberikan sebuah sikap positif yang menjadikan mereka kreatif dan berani menampilkan jati diri sesuai dengan passion mereka.
Globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Masuknya globalisasi, maka masuk pula nilai-nilai baru yang memiliki dampak positif maupun negatif.Namun tidak seluruh masyarakat dapat menyikapi dampak negatif dari globalisasi dengan baik. Terlebih pada cara berpenampilan para remaja yang mengsampingkan moral dan tata krama berpakaian.
Adanya pergeseran orientasi kegiatan minat serta opini ke arah yang lebih mengutamakan penampilan fisik, hedonis, maupun kemewahan dengan harapan timbulnya kesan modern dan prestisius (Budiman, 2002). Bila dilihat dengan seksama, remaja saat ini tidak ingin di cap sebagai orang yang ketinggalan zaman yang mengakibatkan pemborosan waktu maupun materi agar mendapat mengikuti suatu trend pada masanya.
Remaja yang masih berada pada proses mencari jati diri, bila dibiarkan melakukan gaya hidup yang boros dapat melahirkan remaja yang berorientasi kepada materi dan gaya hidup hedonis yang nantinya akan berdampak ke lingkungan sosial remaja itu sendiri (Sumartono, 2002).
Moral diartikan sebagai nilai dan norma yang yang menjadi pegangan individu atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku (Bertens, 2004). Moral dijadikan pedoman remaja menuju kepribadian yang matang karena moral dapat mengendalikan perilaku remaja.
Era digitalisasi merupakan era yang sangat emas untuk mengekspresikan diri dengan sangat mudah, tapi dibalik itu semua dapat menjadi permasalahan yang sangat serius yang berdampak pada degradasi moralitas bangsa yang akan melunturkan kultur budaya lokal di Indonesia, cara berpenampilan yang sangat tidak moralis seperti berpakaian minim, dan tren pakaian pria yang bernuansa feminim merupakan salah satu akibat dari masuknya budaya kebarat -- baratan yang tidak sesuai dengan nilai berpakain masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa dampak fashion dikalangan remaja :
A. Dampak Fashion Bagi Remaja
Fashion adalah gaya dan kebiasaan yang lazim pada waktu tertentu. Dalam penggunaan yang paling umum pun, fashion menggambarkan gaya pakaian yang populer. Banyak busana yang populer di banyak kebudayaan pada suatu waktu tertentu. Bagi sebagian sejarawan budaya, sejarah fashion adalah juga sejarah sebuah budaya dimana lika-liku sejarah fashion berawal dari pakaian Barat.
Masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan individu dimana mereka harus menetapkan identitas dirinya atau sebuah masa mencari jati diri. Pada masa ini para remaja memiliki kesempatan yang sebesar-besarnya untuk mengalami hal-hal yang baru serta menemukan sumber-sumber baru dari kekuatankekuatan, bakat-bakat serta kemampuan yang ada didalam dirinya.
Fashion adalah salah satu hal terpenting untuk mendukung presentasi remaja, dalam hal pakain, remaja laki -- laki dan perempuan memiliki minat yang