Jakarta sudah pasti milik Anies dan Sandiaga yang akan memimpin, lalu siapakah Jawa Barat yang akan memiliki? mungkin semuanya penasaran siapakah yang akan dipilih masyarakat jabar untuk dijadikan Gubernur menggantikan pemimpin santun dan religius seperti Aher? sang walikota Bandung kah? sang Wakil Gubernur Kah? atau Sang Bupati eksentrik di Purwakarta? plus ditambah nama seorang Uu Ruzhanul Ulum yang mendklirkan diri sebagai calon gubernur tepat 15 menit setelah dilantitk menjadi bupati kabupaten Tasik beberapa waktu yang lalu, atau AA Gym yang memiliki popularitas cukup tinggi atau yang lainnya?.
Berbagai lembaga survey sudah berlomba - lomba mengumumkan hasilnya yang dimana menempatkan Ridwan Kamil sebagai pole position, disusul oleh Deddy Mizwar dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Ridwan Kamil memang nomer satu hanya sayangnya itu di survey dengan kekuatan gerbong Partai Nasdem dengan 5 suara saja, ya 5 suara saja yang beberapa saya baca dibanyak portal berita begitu merasa keren padahal tidak. lalu mengapa sampai hari ini Ridwan Kamil hanya diusung Nasdem saja, padahal elektabilitas tertinggi, popularitas lumayan tinggi mengapa parpol hanya baru nasdem saja?.
itu yang akan terus menjadi pembicaraan, walaupun sejatinya Pilgub Jawa Barat kurang dari setahun lagi mengapa Ridwan Kamil atau RK baru Nasdem saja, entah ambisius atau merasa superior dengan berbagai statmentnya yang saya rasa terkesan jumawa sehingga berbagai Parpol belum berani atau belum mau mengusungnya. yang terakhir adanya pernyataan sang sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang dengan gamblang menutup dukungan kepada RK. padahal sebelumnya RK sangat dekat dengan PDIP bahkan sampai disebut irisan soekarno yang hanya dilihat dari cara pakaian dan berkopiah hitam atau di daerah yang dipimpinnya memiliki nama Jalan Soekarno.
cara berkomunikasi politik yang agak kaku, atau merasa pasti jadi pemenang? entahlah yang jelas PDIP,Gerindra dan PKS sudah menutup pintu untuk dirinya, padahal dari segi elektabilitas sang RK memiliki angka yang besar yang menurut saya survey tersebut dipertanyakan kebenarannya.. padahal dalam Pilgub Jabar sendiri sudah beberapa kali kejadian yang memiliki elektabilitas tertinggi sering kali kalah, mungkin saja survey hanya di Kota besar. Lalu,mengapa hanya baru Nasdem? dalam sebuah video yang diunggah oleh salah seorang netizen mengatakan bahwa dirinya sengaja menerima pinangan Nasdem karena memiliki kejaksaan.
RK bisa dikatakan level kepercayaannya cukup tinggi, syndrom merasa tinggi munculah rasa egonya bahkan dirinya berani memilih A,B,C atau D untuk dijadikan wakilnya, ditambah rasa jumawa Nasdem sendiri yang merasa RK pasti memenangkan pemilu ketika PDIP - dan Golkar mulai konsolidasi dan muncul koalisi, nasdem mulai dengan gagahnya berbicara bisa jadi masuk koalisi asal? ya asal RK menjadi cagubnya. 5 suara di kursi DPRD Provinsi sedangkan PDIP memiliki 20 suara yang bisa mengusung sendiri apakah jumawa?atau golkar di posisi dua dengan 17 kursi.
baik RK maupun Nasdem memiliki tingkat kepercayaan tinggi, RK yang mampu merubah bandung dengan tamannya serta ala smart citynya, serta nasdem yang memiliki kejaksaan. bisa jadi koalisi yang mumpuni di Jawa Barat, terlebih Demiz yang sepi pemberitaan dan lebih banyak dibicarakan dengan ala nangis bombaynya oleh netizen ataupun Dedi Mulyadi yang kembali diserang isu salah satu ormas yang pemimpinnya liburan ke Yaman hingga ditambah penolakan dari (mengaku) kader golkar, hingga gabungan yang mengatasnamakan ulama yang dimana ketuanya hadir di deklarasi salah satu cagub hingga salah seorang pejabat daerah yang memobilisasi. itu modal utama bagi sang RK untuk menjadi raja di Jawa Barat walaupun hanya sebatas survey karena nyatanya hari ini sang RK masih dengan lima kursi Nasdem dan bisa jadi dirinya mencalonkan dengan lima kursi, ataupun kembali menjadi walikota melalui jalur independent ataupun kembali menjadi arsitek.
