Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semua, perkenalkan namaku Pegista Julisia Bewa, akrab disapa Pegi, Pegis, dan Gista. Saya merupakan salah satu mahasiswi di IAIN Kendari, dengan mengambil prodi Manajemen Bisnis Syari'ah yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Kali ini saya akan menulis artikel, lebih tepatnya cerita pendek (cerpen), terkait masa-masa diawal perkuliahanku dimulai. Langsung saja berlayar diceritakuuu!!
Hari pertama di IAIN Kendari adalah hari yang tidak akan pernah kulupakan. Dengan tas hitam di bahuku dan rasa canggung yang menyelimuti, aku melangkah masuk ke gerbang kampus. Suasana begitu ramai, namun anehnya aku merasa begitu sepi. Aku tidak mengenal siapa pun. Tidak ada teman lama yang masuk di jurusan yang sama denganku. Rasanya seperti berdiri di tengah lautan manusia, tapi tetap merasa sendirian. Untungnya ada pembagian pleton pada seluruh mahasiswa baru, dan disitulah aku mendapatkan teman-temanku di awal perkuliahan ini.
Kuliah perdana dimulai, dan seperti yang sudah kuduga, aku pasti akan menjaga image dihadapan teman-teman kelasku, tidak mungkin kan baru kedua kalinya bertemu aku langsung banyak bicara? tidak mungkin. Aku memperhatikan teman-teman lain yang sudah terlihat akrab, bercanda, dan berbicara seolah mereka sudah berteman lama. Dalam hati aku bertanya, “Apa aku bisa akrab dengan mereka?". Pertanyaan ini ternyata langsung bisa terjawab di hari itu juga, kenapa bisa? Untungnya aku memiliki jiwa yang extrovert, sehingga aku bisa akrab dengan teman-teman dikelasku, walaupun pada saat itu hanya sebagian dari mereka. Dan ternyata, ada juga yang mengenaliku sebelum kami sekelas, katanya sih dia tau waktu aku menyanyi di drama musikal pletonku. Senang sekali rasanya!!
Hari-hari berlalu, dan meski berat, aku mencoba untuk lebih membuka diri. Aku mulai menyapa teman di sebelahku, menanyakan tugas, dan bahkan menawarkan bantuan kecil. Ternyata, langkah kecil ini membawa perubahan besar. Aku mulai mengenal orang-orang dari berbagai daerah, latar belakang, dan kebiasaan. Ada yang humoris, serius, sampai yang super kreatif. Pada saat itu aku sempat berpikir, kalau aku tidak mulai duluan untuk menyapa mereka, mana bisa aku mendapatkan teman?
Pertemanan kami semakin erat, apalagi setelah aku memberanikan diri bergabung di sebuah organisasi kampus, lebih tepatnya di UKM Seni IAIN Kendari. Awalnya aku sangat takut untuk masuk organisasi, apalagi aku hanya berdua dengan teman kelasku yaitu Ade Rahmawati. Tapi aku sadar bahwa, kita jangan takut merasa sendirian, karena kesendirian kadang membuka jalan untuk menemukan keluarga baru yang tidak pernah kita bayangkan. Dan itu fakta adanya, aku menemukan keluarga baru di dalam sana. Di sana, aku bertemu dengan kakak kakak senior yang sangat hebat, serta saudara-saudari yang luar biasa. Mereka mengajarkanku banyak hal: bagaimana berpikir kritis, tampil di depan umum, bekerja dalam tim, saling tolong menolong, peduli, hingga belajar menghargai perbedaan, banyak pelajaran yang aku ambil sejak bergabung di organisasi itu. Ada saat-saat kami harus bekerja keras untuk menyukseskan sebuah acara, ada juga momen santai di mana kami berbagi cerita dan tawa.
Awalnya, aku merasa sulit untuk menyeimbangkan antara kuliah dan kegiatan organisasi. Tapi justru di sinilah aku belajar arti manajemen waktu dan tanggung jawab. Aku tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga dari pengalaman langsung yang tidak akan pernah kutemukan di buku pelajaran. Jangan ragu keluar dari zona nyaman, karena di luar sana ada pelajaran hidup yang menunggu untuk kita pelajari. Kampus bukan hanya tempat mencari ilmu, tapi juga tempat menemukan dirimu sendiri.