Bukan sebuah rahasia lagi jika seandainya diabetes melitus atau yang dikenal sebagai penyakit gula ini menjadi momok yang menghantui siapa saja, bahkan WHO memperkirakan jumlah penderita penyakit ini di Indonesia akan mencapai angka 30 juta pada 2030 nanti. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut juga bisa menurun kepada anak cucu, dikarenakan faktor genetik dari orang yang terkena diabetes melitus tersebut.
Bahkan jika dilihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan pada tahun 2013 lalu, 12 juta penduduk Indonesia yang usianya di atas 15 tahun sudah menderita penyakit ini, tetapi tidak semua menyadarinya, hanya 26 persen saja yang sudah tahu. Padahal diabetes melitus ini terbilang penyakit yang paling rentan menyebabkan komplikasi dengan masalah kesehatan lain yang lebih serius, seperti kerusakan jantung, ginjal, hingga saraf otak. Mereka yang sudah terdiagnosis menderita penyakit ini umumnya akan melakukan terapi insulin, yaitu dengan menyuntikkan insulin ke beberapa bagian tubuh dengan tujuan glukosa yang masuk kedalam tubuh nantinya dapat diubah menjadi energi.
Bahkan ada kemungkinan terapi insulin ini nantinya dilakukan seumur hidup bagi penderita diabetes, apalagi jika seandainya pankreas sudah tidak bisa lagi memproduksi hormon tersebut. Dalam tahapan ini, penderita penyakit ini dianjurkan untuk diet menjaga berat badan. Karena salah satu efek yang ditimbulkan dari mengonsumsi insulin ini sendiri adalah peningkatan berat badan. Lalu bagaimanakah caranya agar berat badan tetap terkontrol selama menjalani terapi tersebut? Berikut ini yang dapat dicoba:
1. Berkonsultasi ke ahli gizi, karena pada dasarnya diabetes melitus bukan jenis penyakit biasa, diet yang dilakukan juga tidak boleh sembarangan, karena salah-salah hanya akan menyebabkan masalah yang lebih serius. Sebelum berdiet, cobalah untuk melakukan konsultasi ke ahli gizi, mereka akan mengukur kebutuhan kalori harian sesuai dengan aktivitas yang dilakukan, juga menentukan asupan makanan apa saja yang baik untuk sarapan, maka siang, dan juga makan malam penderita diabetes sesuai dengan indeks massa tubuh yang dimiliki.
2. Menjaga gula darah agar tetap stabil, kadar gula darah yang tinggi menyebabkan konsumsi insulin juga semakin besar untuk menurunkannya, sehingga penderita diabetes harus selalu menjaga kadar gula dalam darah agar tidak membuat berat badan naik, sehingga sensitivitas insulin juga tetap tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti diantaranya adalah rajin berolahraga, mencukupi waktu istirahat atau tidur, dan menjaga pola makan.
3. Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi dan mempertimbangkan porsi yang masuk kedalam tubuh, inilah pentingnya melakukan konsultasi pada ahli gizi terlebih dahulu, karena dengan demikian penderita diabetes melitus akan tahu apa saja menu yang cocok untuk mereka konsumsi dan berapa banyak porsinya, sehingga tidak berlebihan dan menyebabkan berat badan meningkat.
4. Pilihlah jenis olahraga yang tepat, tidak semua jenis olahraga yang dilakukan penderita diabetes melitus akan efektif menurunkan berat badan. Menurut American Heart Association, waktu olahraga yang baik untuk orang dewasa paling tidak 150 menit setiap minggunya, atau jika dikalkulasi paling tidak sehari berolahraga selama 30 menit. Pilihlah olahraga santai yang baik untuk menjaga kesehatan jantung seperti jogging, bersepeda, atau renang.
Diimbangi dengan kegiatan-kegiatan sehat di atas, maka nantinya berat badan akan tetap terjaga meskipun penderita diabetes rutin melakukan suntik insulin. Bahkan, bisa jadi dosis yang dikonsumsi selama terapi menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H