Unit Layanan Pengadaan (ULP) selalu menjadi perhatian khusus bagi para pencari pekerjaan di pemerintah. Betapa tidak ULP yang terdiri dari beberapa panitia memiliki kewenangan untuk meloloskan sebuah perusahaan mendapatkan pekerjaan tertentu. Tak terkecuali di ULP Provinsi Banten.
Semenjak keberadaannya, ULP Banten terus menjadi polemik dan telah terbawa arus kepentingan para mapia proyek. Dari Periode Gubernur Ratu Atut Chosiyah hingga Gubernur Wahidin Halim, nyatanya ULP selalu ramai diperbincangkan. Informasi yang terbaru adalah soal proyek pembangunan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menyerap uang rakyat dengan HPS Rp 107.172.479.662,12 dari PAGU Rp 109.781.225.700,00.
Menurut salah satu pengusaha, yang tak mau diungkap identitasnya. Proyek ini diduga syarat dengan manipulasi dan persekongkolan orang-orang yang berada di belakang Gubernur Banten saat ini. Meski ini butuh pembuktian. Berdasarkan informasi A1 (terpercaya), Seseorang yang berinisial JA, yang merupakan bekas tim sukses Wahidin Halim Diduga menjadi pemain dalam mensukseskan proyek anggaran Pemerintah Provinsi Banten 2019 ini.
Selain bermain Proyek Pembangunan Gedung dan Infrastruktur OPD,Politisi Partai Pendukung WH-Andika ini diduga kuat menjadi fasilitator dalam proyek Manajemen Konstruksi Pembangunan Sport Center yang akan menelan anggaran hampir 1 Triliun. "Ini Multiyears pembangunan Sport Center. Jasa Konsultasi Badan Usaha Manajemen Konstruksi (MK) sebesar 10 Miliar lebih sudah dimenangi," ungkap salah satu narasumber. Ditinjau dari Situs LPSE Banten proyek yang dimaksud adalah Manajemen Konstruksi (MK) Pembangunan Stadion di Kawasan Sport Centre. Adapun PAGU yang tersedia adalah Rp 12.400.000.000,00 dengan HPS Rp 10.550.751.530,00
Salah satu pengusaha di Jakarta yang juga akan mengikuti lelang di Banten jelas-jelas menyebut orang dekat Gubernur ini untuk menjadi fasilitator memenangi proyek yang diinginkan. "Saya juga dibantu beliau mas. Saya kawannya," kata pengusaha yang tak mau disebutkan namanya, Kamis (18/7).
