Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Amburadul Vs Masjid yang Mubazhir

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Beberapa kali saya mendapati bangunan masjid yang boleh dibilang lumayan wah dan besar.Sewaktu sholat Dzuhur di kawasan perumahan elit di Depok.Seperti halnya kebanyakan masjid yang pernah saya ikut sholat di dalamnya.Biasanya saya tidak langsung pergi dan sering menyempatkan waktu melihat daftar kegiatannya.Kebanyakan dari masjid mengadakan kegiatan rutin pekanan.Kegiatan tidak pernah jauh dari pengajian dengan mengundang ustadz dari luar.Ada juga yang mendatangkan ustadz yang sudah terkenal seperti di masjid di Depok ini.

Apa Hubungan Prolog dengan judul “ Masjid yang Mubazhir”?

Kenapa mubazhir?Mari kita hitung bersama!Kegiatan rutin harian Sholat Shubuh sampai Isya tidak lebih dari 5 jam penggunaan gedung masjid.Hanya Sholat Jum’at yang mungkin lebih dari satu jam kegiatan ibadahnya.Rata-rata ibadah sholat yang lain tidak lebih dari 1 jam.Kegiatan ibadah lain ada beberapa yang membaca Qur’an sebelum atau sesudah sholat.Tapi kebanyakan hanya beberapa saja yang melakukan dan tidak butuh ruang banyak.Dalam hal penggunaan ruang, Sholat Wajib rata-rata menggunakan beberapa shof (2-5 barisan) saja.Saya ikut berbangga jika ada sholat wajib dengan jamaah lebih dari 4 shof.Artinya masih banyak ruang yang tidak terpakai.Sholat Jum’at masih menjadi primadona didatangi kaum muslimin.Artinya ada 19 jam masjid tidak berfungsi atau bisa dikatakan mubazhir.Sewaktu pulang kampung ke Jawa Timur.Saya sempat menikmati malam hari di Alun-alun kota dengan teman SMA dulu.Di sebelah barat Alun-alun saya melihat masjid besar yang sedang di renovasi.Tiba-tiba teman saya bilang mubazir amat sih sambil melihat masjid tersebut.Saya tersenyum karena tulisan ini mulai dibuat sebelum pulang kampung.Saya jadi tambah berani untuk menyelesaikan tulisan ini.Saya tambah yakin dengan pernyataan beberapa ustadz yang pernah saya dengar yaitu banyak sekali pintu masuknya setan dan salah satunya adalah kondisi “Mubazir

Kondisi Pendidikan Indonesia.

Dengan telanjang media kita menyoroti kondisi fisik penunjang pendidikan kita.Sudah lupa karena terlalu banyaknya untuk menghitung jumlah gedung sekolah yang reyot bahkan sudah ada yang runtuh atapnya.Beberapa waktu yang lalu ada guru yang punya garasi dijadikan tempat belajar-mengajar di Jawa Timur. Saya yang pernah mengerti sedikit tentang pendidikan anak tingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar ikut prihatin dengan kondisi ini.Kebetulan juga sekarang saya sedang belajar tentang Islam.Walaupun saya dari lahir sudah muslim namun baru beberapa tahun ini saya mengerti sedikit tentang Islam.Saya bertanya pada seorang teman,“Apa bedanya beramal dan beribadah”. Jawaban beliau pada intinya adalah semua amalan jika dikerjakan dengan niat karena Allah adalah ibadah.Beliau sebelum menjawab juga mendefiniskan bahwa ibadah adalah semua yang dilarang Allah kecuali yang diperintahkan.Sebelum jauh, saya tidak mau mengupas lebih lanjut tentang ibadah dan amalan karena saya tidak punya cukup ilmu untuk mengupasnya.Dan saya yakin banyak sekali ulama di Indonesia ini yang lebih “ngeh” tentang Islam dan seluk beluknya.Pertanyaan saya selanjutnya adalah apakah boleh masjid dipakai untuk kegiatan lain selain sholat dan pengajian.Dengan tegas beliau menjawab sangat boleh kecuali yang bertentangan dengan ajaran Islam.Tugas muslimin diantaranya adalah memakmurkan masjid.Tapi beliau juga berkata ada beberapa ulama yang berpendapat kegiatan halal lain seperti berdagang tidak boleh di dalam masjid. Tapi pada intinya beliau sangat setuju kalau masjid menjadi tempat pendidikan menggantikan gedung sekolah yang mau roboh.Dari sini saya berani berpendapat kalau masjid di Indonesia sebagian besar mubazhir.Sebagai muslim yang baru belajar saya sangat berharap kepada pengambil keputusan, para Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) atau ulama yang ada di Indonesia atau dimanapun untuk menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan.Hanya pendidikan yang mampu memajukan suatu bangsa.Saya masih ingat ucapan Ustadz terkenal yang pernah datang memberi tausiah di sekolah kami bahwa kaum yang sampai sekarang masih memusuhi umat islam akan berpikir ulang jika setiap kegiatan ibadah dilakukan seperti sholat jum’at kemakmurannya. Atau saya bisa berpendapat kalau umat Islam sebaiknya mulai memakmurman masjid dalam arti luas. 19 jam sehari atau hampir >80 % masjid tidak digunakan sama sekali.Belum lagi hampir 80% ruang kosong atau sangat mubazhir waktu sholat wajib berjamaah selain sholat jum’at.Mungkin hanya Sholat Taraweh di 10 hari pertama dan kedua bulan ramadhan saja yang jamaahnya bisa menyaingi Sholat Jum’at.Jika dihitung pada hari efektif anak belajar maka lebih besar lagi persentasi waktu yang mubazir dari sebuah masjid. Pagi sampai siang masjid biasanya kosong. Setelah solat Dhzuhur, masjid kosong lagi atau kemungkinan besar dijadikan tempat istirahat orangselepas bekerja.

Apakah nanti tidak ada masalah dengan hasil pendidikannya?

Jika yang diragukan belajar tanpa kursi atau kegaduhan sewaktu belajar.Kami sudah mencoba belajar tanpa kursi di sekolah kami.Ada juga sekolah di wilayah Ciganjur yang tidak pakai kursi juga.Kami menggunakan saung sebagai kelas.Yang terpenting dari pendidikan adalah kualitas guru dan manajemen kelas berjalan dengan lancar dan tertata rapi.Saya yakin hasil pendidikan lebih baik jika dibanding dengan kelas yang mewah tapi manajemen kelas berantakan (dan kondisi ini pasti gurunya tidak berkualitas).Kegaduhan tercipta lebih dikarenakan kurangnya kesibukan anak dalam kegiatan sehari-hari.Jika di setiap kelas sudah siap dengan kegiatan yang banyak dan bervariasi dan yang tidak membosankan maka kegaduhan akan berubah seperti dengungan lebah yang bekerja mencari madu.Tidak terbayang oleh saya hasil dari pendidikan yang kelihatan seperti lebah yang mencari madu tersebut.Insya Allah muncul generasi yang tidak hanya kuat iman tetapi generasi kreatif berguna.

Saya pernah mengusulkan pendapat ini lewat SMS 9949, saya memamerkan kepada teman-teman saya jawaban SMS dari Presiden Republik Indonesia (atau operator otomatisnya).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline