Mahalul qiyam merupakan salah satu rangkaian yang tidak bisa dilepaskan dari pada kegiatan rutin yang dilakukan oleh umat Islam yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah di dalam pembacaan kitab-kitab maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alihi wa Sallam, seperti maulid Al-Barzanji, maulid Ad-Dhibai, Adh-Dhiyaul ulaami, maulid Simtuddhurar, dan maulid lain sebagainya.
Teman-teman pembaca mungkin sudah akrab dengan syair yang dilantunkan ketika orang-orang berdiri pada saat pembacaan maulid. "Ya Nabi Salam Alaika, Ya Rasul Salam Alaika, Ya Habib Salam Alaika, Sholawatullah Alaika." Nah, momen ini dinamakan mahalul qiyam, di mana orang-orang berdiri setelah pembacaan riwayat kelahiran dan perjalanan kisah hidup Baginda Nabi Muhammad saw., sembari menyenandungkan sholawat.
Pada saat mahalul qiyam, jama'ah dianjurkan untuk berdiri sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Rasulullah saw. Seakan-akan Nabi Muhammad sedang datang, hadir di tengah-tengah jama'ah majelis, lalu jama'ah menyambutnya dengan menyenandungkan sholawat kepada Baginda Rasulullah saw.
Teman-teman pembaca sekalian, dalam tulisan singkat saya kali ini akan mengupas dahsyatnya mahalul qiyam yang saya kutip dari pada tausyiah yang disampaikan oleh Abah Al-Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Beliau berkata, ketika mahalul qiyam-di saat ada yang mengucapkan 'Ya Nabi Salam Alaika, Ya Rasul Salam Alaika,' dianjurkan kita berdoa. Apa doanya? Allahumma inni as'aluka bi hadzal majlis, natawassalu bi hadzal majlis.
"Ya Allah, saya minta sebab kemuliaan ini majelis, saya minta dikabulkan do'aku, dipenuhi segala hajatku." Menurut Abah Al-Habib Luthfi, hebatnya mahalul qiyam ialah pada saat itu, sebab Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam hadir. Bedanya, kita tidak tahu akan kehadiran Nabi tersebut, sebagaimana kita menonton televisi, yang menyiarkan televisi tidak melihat yang menonton, akan tetapi yang nonton tahu siapa yang menyiarkan.
BACA JUGA:
* Khasiat Sholawat Busyro dan Ijazah Dari Habib Segaf Baharun
* Waktu Mustajab di Hari Jum'at, Kapan Saja itu? Yuk Simak!
Senada dengan Abah Al-Habib Luthfi bin Yahya, Habib Abdurrahman Bilfaqih pun mengatakan, orang yang hatinya senang berzina, senang maksiat, kemudian ia hadir di majelis, hadir maulid, pembacaan sholawat, dan ikut mahalul qiyam sampai Nabinya hadir, semua penyakit tersebut itu akan hilang, langsung nggak pakai nanti.
"Oleh karenanya, jangan ada yang meremehkan mahalul qiyam, setinggi apapun ilmu anda, sekuat apapun pangkat anda, jangan remehkan mahalul qiyam," demikian tegas Habib Abdurrahman Bilfaqih dalam salah satu tausyiahnya.