Lihat ke Halaman Asli

Pecandu Sastra

Jurnalis dan Penulis

Mengapa Tuhan Perlu Dirayu? Review Seni Merayu Tuhan, Habib Husein Ja'far

Diperbarui: 24 Mei 2023   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen Pribadi (instagram: pecandusastra96).ist

Kapan terakhir kamu merayu Tuhan? Hmm... Kalau merayu gebetan kapan? Mungkin, kemarin atau barusan! Atau saat ini sedang merayu! 

Tidak hanya gebetan, Tuhan juga perlu dirayu lho! 

Buku Seni Merayu Tuhan, bergenre Islam Populer (Tasawuf). Disajikan dalam bahasa yang lugas, jelas, dan mudah dipahami. Bahkan, untuk pembaca pemula dan awam terhadap pembelajaran agama sekalipun, bukunya lancar ditelaah. 

Hadirnya buku ini memberikan pemahaman, bahwa, tidak hanya kepada mahluk-Nya saja rayuan itu berlaku. Juga, kepada-Nya Sang Pencipta. 

Kalau kata Habib Husein Ja'far Al-Hadar, penulis buku Seni Merayu Tuhan ini; bertemu mahluk Allah saja kita rela bersusah payah, berdandan, kadang sampai perlu membeli baju baru. Tapi, begitu ketemu empunya alam raya ini, kita malah terkesan meremehkan.

Dari kutipan singkat di atas, Habib Husein memberi peringatan bagi kita semua, bahwa etika itu lebih utama. Menyadarkan diriku yang terkadang suka lalai dengan hal ini. Sepele memang, tapi sangat vital. 

Tulisan-tulisan dalam buku ini mengajak kita untuk introspeksi diri, sejauh ini, apakah sudah baik apa yang kita lakukan? Etika kita ketika berjumpa denganNya! Jangan-jangan, hanya sebagai formalitas belaka. 

Mengapa kita perlu merayu Tuhan, dan mengapa harus pakai seni? Coba deh, kamu baca ulang kutipan di atas, jika belum paham juga, diulang kembali sampai paham. 

Logikanya saja, ketika hendak bertemu pacar atau pejabat-kerabat kerja kita, kita pasti dandan yang rapi, pakai wewangian, bersolek tidak hanya satu atau dua kali saja, ya kan. Lha, ini bertemu Allah, Tuhan kita yang salah satunya Maha Menghidupkan, Maha Memberi kepada kita, kita justru berpenampilan seadanya. 

Baca Juga:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline