Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Uang THR ASN Cair, Menkeu Sri Mulyani Makin Cantik

Diperbarui: 22 April 2022   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meme soal THR dan gaji ke-13 yang diunggah Menteri Keuangan Sri Mulyani di akun media sosialnya. (Sumber: Instagram @smindrawati dalam kompastv.com)

Momen yang ditunggu-tunggu para ASN itu akhirnya datang juga, yakni mendapatkan Tunjangan Hari Raya atau THR. Sesuai dengan peraturan, para penerimanya adalah PNS, pensiunan PNS, prajurit TNI, anggota Polri, pejabat, anggota MPR, DPR, DPD, menteri dan pejabat setingkat menteri, gubernur, wali kota, bupati dan wakilnya. 

Sampai hari Senin (20/4/2022), pemerintah sudah membayarkan THR senilai Rp6,7 triliun untuk para ASN, baik di pusat maupun daerah. Total anggaran THR ASN mencapai Rp25,3 triliun, terdiri dari Rp10,3 triliun untuk pusat dan Rp15 triliun untuk daerah.

Para ASN penerima THR bisa lega. Kebutuhan belanja untuk keperluan hari raya bisa dilakukan dengan penuh suka cita. 

Pasar akan ramai dipenuhi emak-emak atau kaum perempuan yang berbelanja. Bagaimana dengan para pacbapac? Mereka juga ikut doong, tapi umumnya kebagian membawakan belanjaan, atau nongkrong menunggu istri-anak berbelanja. 

Ini fenomena tradisi masyarakat yang unik yang mungkin hanya ada di Indonesia.  

Belum lagi nanti para pekerja swasta formal yang menerima THR dari tempatnya bekerja (perusahaannya), maka makin ramailah pasar, warung, mall dan pusat perbelanjaan lainnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sumber gambar ; kemenkeu.go.id

Cairnya THR ASN, pensiunan dan pejabat negara tak lepas dari peran penting Menteri Keuangan, yakni Sri Mulyani. Jauh hari sebelum hari raya, beliau sudah otak-atik simpoa dan kalkulator menghadapi rumus-rumus ekonominya. 

Saat bekerja mempersiapkan THR biasanya beliau bersama presiden mendapatkan suara-suara sumbang. Alasannya selalu klasik sejak dulu, dari tahun ke tahun yakni situasi ekonomi negara dan rakyat. Ini alasan yang sangat politis dan sexy yang seringkali diusung kelompok elit politik di tengah masyarakat. 

Tujuannya adalah menciptaan citra negatif dalam upaya menggoyahkan kebijakan pembangunan dari pemerintah yang sedang berjalan. Mereka seolah mewakili atau membela kepentingan rakyat kecil di sektor non-formal.

Mereka menyuarakan di ruang publik hendaknya pemerintah bersikap dan bertindak prihatin,  jangan memanjakan ASN/PNS dengan THR karena mereka sudah punya gaji tetap. Apalagi adanya dampak panjang dari Pandemi Covid19 serta berbagai krisis lainnya.

Sri Mulyani, sumber gambar tribunnews.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline