Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Kompasiana Bikin Saya Kaget dan Malu

Diperbarui: 3 April 2022   01:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar kompasiana.com

Saya mendadak malu. Saya seperti mendadak ditelanjangi, tapi tak berbuat apa-apa.

Bahkan saya tidak menyadari hal tersebut, walau tulisan saya berjudul " Perempuan Cantik dan Cerdas, Maudy Ayunda Jubir Pemerintah pada Presidensi G20 " sudah tayang seharian di Kompasiana dan mendapatkan jumlah lebih dari 100 view pont.

Cobalah bayangkan. Anda sudah lama tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Anda mengenal dengan baik para tetangga, baik anak-anaknya, istri, dan para pembantunya. Anda bisa mengkategorikan para tetangga yang cantik, genit, pemalu, pemarah dan atau yang biasa-biasa saja.

Anda hapal setiap sudut jalan dan beragam elemen lanskap lainnya di perumahan tersebut. Bahkan mungkin, anda kenal baik dengan tikus dan ular kadut yang sering keluar-masuk gorong-gorong saat-saat waktu tertentu.

Anda juga sudah mendapatkan kepercayaan warga sekitar komplek perumahan itu. Anda biasa diberi hutangan rokok dan sembako di semua warung sekitar komplek. Para pemilik warung itu seperti berebut menjadikan anda debiturnya yang bonafit. Selain itu anda digadang-gadang menjadi ketua RT, tapi karena incumben masih berkuasa walau anda berambisi, maka hal itu belum bisa diwujudkan sampai tahun 2222.

Suatu ketika, tiba-tiba anda dikejutkan hal yang tampaknya sepele. Namun secara teori tertentu-- dengan metode anarkis--bisa membuat anda tersipu malu, tanpa satupun orang lain tahu. Bisa jadi termasuk ranah filosofis antara hati nurani, moral dan etika.

sumber kompas.com

Ini bukan pasal penghinaan atau pelecehan. Hanya secara sengaja atau tidak sengaja menyerupai sebuah kelalaian. Mirip kealpaan, tapi bukan kekhilafan.

Apa sih? ruwet amat!  Begitu beratkah perlakuan  Kompasiana?

Tadinya saya tidak terlalu memperhatikan. satu ketika secara tak sengaja saya melihat label aneh yang melekat di tulisan saya. Ternyata kanal baru. Saya bisa memastikan tidak pernah memasukkan artikel saya di kanal itu. Ini merupakan ulah admin Kompasiana.

Setelah saya klik kanal itu (di sini) kemudian membacanya semua secara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya; ternyata cocok! Admin tidak salah. Saya aja yang katro. Saya kan jadi malu...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline