Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Buntut Persipura Degradasi, Persib dan Barito Putera Dituntut Hukum

Diperbarui: 1 April 2022   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: akun resmi twitter BRILiga1 @Liga1Match

Secara de facto Persipura dinyatakan degradasi ke Liga 2 Indonesia pada kompetisi musim depan. Walau menang telak 3 gol tanpa balas ketika melawan Persita Tangerang, namun disaat relatif sama nasib Persipura ditentukan laga Persib Bandung vs Barito Putera yang berakhir seri 1: 1. Point Persipura sama dengan Barito Putera, namun Persipura kalah head to head dari laga antar keduanya pada minggu terdahulu.

Inilah pangkal tuntutan itu akan dilakukan Pieter Ell--pengacara Persipura. Laga Persib vs Barito Putera dinilai sebagai permainan sepakbola gajah. Semua sudah diatur. Persib Bandung dan Barito Putera dianggap bermain mata atau tidak bermain sungguh-sungguh saat berlaga. 

Diduga mereka bertujuan menyingkirkan Persipura. Skor diatur. Barito tidak kalah. Persib tidak kalah. Minimal seri sehingga keduanya tidak ada yang kehilangan point. Tidak ada yang mendapatkan malu pada laga terakhir.  Keduanya 'Happy Ending'.

Akibat sepakbola gajah itu, Persipura terdepak dari Liga 1 Indonesia. Ini menjadikannya catatan baru sejarah sepakbola Indonesia. Sejarah itu kelam bagi Persipura yang sudah 28 tahun berada di liga 1 kompetisi sepakbola Indonesia. 

Sumber gambar: akun resmi twitter BRILiga1 @Liga1Match

Dugaan main mata Persib-Barito Putera itu bukan tanpa alasan. Ada bukti berdasarkan hasil pengamatan pertandingan. Salah satu yang mencolok adalah kejanggalan tendangan penalti Persib ke gawang Barito Putera yang dilakukan David da Silva.

Gaya tendangan David da Silva seolah "tak niat". Pinalti itu dengan mudah ditangkap kiper Barito Putera. Selain itu selama laga permainan para pemain Persib tidak begitu agresif. Sementara di sisi lain Barito Butera banyak mengulur waktu ketika terjadi "free kick" dari pelanggaran.

Sebenarnya ada banyak lagi kejanggalan yang bisa dinilai pihak Persipura, sehingga memunculkan tuntutan hukum kepada ketiga pihak. Tujuannya agar Persipura bisa tetap berada di Liga1 Indonesia musim kompetisi tahun depan.

Bila melihat pada laga-laga Persib sebelumnya, gaya David da Silva menendang bola pinalti relatif sama dengan saat kemarin berlaga melawan Barito Putera. David da Silva maju berjalan cepat ke dekat bola, kemudian melakukan kejutan seolah-olah akan menendang namun tiba-tiba berhenti agar kiper terkecoh, lalu bola ditendang perlahan. 

Gaya itu khas David da Silva. Mungkin saja M. Ryandi--kiper Barito Putera--sudah mempelajarinya dan jadi hapal sehingga tidak mudah terkecoh. Bola dengan mudah ditangkap. Selamatlah gawangnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline