Kini zona degradasi Liga 1 Indonesia berada dalam ketegangan laksana perebutan juara para hebat.
Kalau situasi umum sulit diterima akal sehat. Persipura melibas PSIS Semarang 4 gol tanpa balas. Namun sialnya, mereka justru yang paling terancam degradasi.
Kemenangan atas PSIS Semarang lalu bagai tiada artinya. Namun setidaknya bisa menjadikannya sebuah penghiburan selama berada dalam suasana ancaman yang menakutkan, yakni degradasi ke Liga 2.
Ada tiga tim besar saling bersaing, yakni Persipura di urutan 16 dengan 33 point, PSS Sleman urutan 14 dengan 36 point, Barito Putra di urutan 15. Mereka berebut menyelamatkan diri dari jurang degradasi. Masing masing masih menyisakan satu laga hidup-mati.
Laga tersebut akan digelar secara serentak yakni pada Kamis 31 Maret 2022. PSS Sleman vs Persija Jakarta, Barito Putera vs Persib dan Persipura vs Persita Tangerang.
Barito Putera harus menang lawan tim kuat Persib Bandung. Jika tiga poin diraih maka apapun hasil tim lain tidak mempengaruhi mereka untuk lolos dari degradasi. Mereka juga diuntungkan dengan head to head terhadap Persipura yang memperbesar kemungkinan selamat dari petaka degradasi.
Sedangkan PSS Sleman cukup menahan seri Persija untuk bisa lolos petaka degradasi. Point mereka jadi 37.
Persipura yang berada di rutan 16 menjadi klub paling kritis. Mereka harus menang lawan Persita Tangerang untuk bisa melampui Barito Putera dan menyingkirkan PSS Sleman.
Saat ini Persipura sedang dalam situasi sulit dan mengalami simalakama.
Persipura boleh saya berdoa agar bisa menang lawan Persita Tangerang, sembari bermain atau berpikiran "jorok", yakni agar Barito Putra dan PSS Sleman mendapatkan petaka--kalah pada laga terakhir.
Berpikiran jorok kadang diperlukan untuk menyelamatkan diri sendiri. Tapi kalau disertai atau bersamaan dengan doa, tentu Tuhan akan bingung, bahkan marah besar!