Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Publik Sepak Bola Vietnam Gencar Nyinyir Timnas Indonesia, Kita Bisa Apa?

Diperbarui: 7 Februari 2022   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar vocketfc.COM


Sepertinya mereka kuatir Timnas Indonesia maju, kemudian menggeser posisi mereka sebagai penguasa sepakbola di Asia Tenggara.

Sejak Timnas Indonesia dilatih Shin Tae-yong dari Korea Selatan, pandangan publik sepakbola Vienam tertuju pada perkembangan Timnas Indonesia. 

Mereka bahkan tidak malu nyinyir. Media di sana doyan membuat berita  provokatif tentang Timnas Indonesia pada publiknya sendiri. Maunya Vietnam apa, seeh? 

Diduga salah satu sebabnya adalah pelatih tim nasional Vietnam yakni Park Hang-seo juga berasal dari Korea Selatan. Jadi mereka ingin melakukan perbandingan dan tidak ingin kalah gengsi terhadap sesama produk Korea Selatan.

sumber gambar bola.com

Timnas Indonesia, khususnya pemain-pemain muda jauh lebih hebat dibandingkan Timnas Vietnam. Bayangkan, sejumlah pemain muda kita bernama pemain-pemain hebat dunia, seperti Ronaldo, Beckham, Figo, Zola, Maldini, Toldo, Gianluca Pagliuca, Zico, Mario Jardel, Ruud Gulit, Rivaldo, dan lain-lain. Kehebatan Timnas mana lagi bakal kau dustakan? Heu heu heu...

Urusan nama top dunia tersebut sempat disorot secara "nyinyir" media Vietnam. Mungkin mereka iri karena tidak bisa memberikan nama anak-anak  mereka dengan nama pemain top. Maklum saja, penulisan huruf Vietnam agak aneh, tidak sama dengan yang digunakan dunia pada umumnya. Heu heu heu...

sumber gambar kompas.com

Pecinta Timnas Indonesia jangan terprovokasi. Tetap lah kompak. Rapatkan barisan. Biarkan mereka memercik air di dulang, karena bagi kita tidak ada untungnya.

Belajarlah dari Timnas Belgia yang tetap rangking 1 FIFA walau kena "nyinyir" banyak pihak. Belgia tak pernah juara dunia, dan hanya sekali juara Eropa. Itu pun zaman doloe. Tapi mereka tak perduli apa kata orang, yang penting selalu urutan 1 Ranking FIFA. 

Ingat kata pepatah bijak "Asam di gunung, gula di pabrik, akhirnya bertemu di warung makan". Artinya....

Aku sih rapopo

----




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline