Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Ternyata Inggris atau Italia Sama Saja

Diperbarui: 13 Juli 2021   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar ; skysports.com

Setiap partai puncak sepakbola terjadi, dunia bagai dibelah dua. Setiap bagian belahan memuat keberpihakan berdasarkan argumentasi yang dibangun dari berbagai aspek pengetahuan atau wawasan. 

Mereka punya banyak argumentasi. Sebagian dijadikan benteng, sebagian senjata, dan sebagian lagi jadi bekal mengarungi masa pengobatan kekalahan, atau merayakan kemenangan tim sepakbola-nya.

Lalu, apakah permainan sepakbola memang diciptakan untuk jadi pembelah manusia-manusia sepakbola?

Ada banyak kelompok manusia yang berada dalam masing-masing belahan. Jangan tanya berapa jumlahnya, dan apa saja argumentasi yang dimiliki para pendukungnya. Mereka bisa menjabarkannya dalam suatu rangkaian yang kompleks dan lengkap.

mins.news. com

Italia ' Gli Azzurri ' dan Inggris ' Three Lions ' telah jadi pembelah yang sangat serius. Mereka sama-sama memiliki kekuatan dimensi waktu ;  masa lalu, masa kini dan masa depan sepakbola yang mempengaruhi dunia sepakbola. Di dalam dimensi waktu tersebut, keduanya menjadikan sepakbola beserta para penggiatnya seolah jadi pengikut dan konsumen, bukan pencipta atau produsen. Gli Azzurri dengan Catenaccio, Three Lions dengan Kick and Rush.

Kemenangan Italia atau kekalahan Inggris di partai puncak tak menyurutkan bobot peran pembelah itu. Luka hati pendukung Inggris akibat kekalahan berjalan sebanding mekarnya hati yang bersuka cita para pendukung Italia. 

Italia jawara Euro 2020,  bukan berarti Inggris tidak 'jawara'. Jutaan mata telah menjadi saksi dua jawara bertarung, setiap detik pergerakan mereka menunjukkan ke-jawara-annya. 

Persamaan dalam ke-jawara-an Italia Gli Azzurri dan Inggris 'Three Lions' itulah yang jadi pembelah sangat serius. 

sumber gambar ; bola.com

Setiap gerakan adalah bukti persamaan antara mereka sendiri. Harry Kane dan Raheem Shaquille Sterling di garis depan Inggris bertemu muka dengan Chiellini dan Bonnuci di zona belakang Italia. Kedua pihak itu bukan sekedar simbol pertarungan,  melainkan juga sebagai petanda satu panggung levelitas.

Peristiwa adu pinalti beserta turunan angka atau  skor 3 :2 milik Italia ; Inggris pada partai final puncak hanyalah sebuah syarat untuk Italia mengambil dan menyimpan piala Euro 2020, sekaligus syarat Inggris untuk mempersilahkan hal itu terjadi, tanpa mengurangi levelitas kejawaraan salah satu dari keduanya dalam dimensi waktu sepakbola dunia.

Forza Gli Azzurri Italia, dan Forza 'Football Coming Home ' Three Lions Inggris. Yakinlah, ternyata even akbar Euro 2020 menjadikan Italia dan Inggris sama saja! 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline