Membangun "personal branding" bukan urusan pemerintah, melainkan pribadi setiap orang. Urusan pemerintah adalah membangun infrastruktur. Lalu siapa yang bertanggung jawab membangun instruktur?
Menurut Thomas Reid, salah satu filusuf terbesar abad 18, Inner beauty tak semata soal kecantikan fisik dan moral yang baik, melainkan juga soal kecerdasan, selera humor dan optimisme seseorang dalam memandang dan menjalani kehidupan. Dalam pemikiran Reid, untuk menyimpulkan sebuah hakekat tak selalu harus mencari faktor dari luar melainkan dari anatomi yang mau dijelaskan. Kita tidak tahu representasi benda-benda dari luar dirinya, tapi dari benda itu sendiri. Semua pengetahuan dibangun di atas prinsip-prinsip dari dirinya sendiri, dan setiap orang dengan akal sehat sadar akan prinsip-prinsipnya.
"Pembukaan artikel ini kok aneh?"
"Aneh gimana? Apakah itu dosa, ganjil, asing, ajaib, mengerikan?"
"Lha itu...kok pemerintah dilibatkan dalam membangun 'personal branding'? Mentang-mentang pemerintah diidentikkan dengan kata 'membangun, begitu ya? Hahahahaha!"
"Ini hanya soal anu aja, agar orang yang sedang nganu tidak "menyimpulkan hakekat berdasarkan faktor luar, melainkan dari anatomi yang mau dijelaskan".
"Jangan bikin bingung dan kesal para pembaca Kompasiana, serta merendahkan harkat dan martabat tulisan. Sudahlah bawa pemerintah, eeh...ada pula filusuf. Lalu, judulnya bombastis pakai 'personal branding' dan 'inner beauty'...jadi maksud artikel ini apa? "
Artikel ini tadinya direncanakan akan mengupas "personal branding" yang ber-saudara dekat dengan "inner beauty". Judul dan gagasan besarnya udah didapatkan, tapi kemudian terjadi kecelakaan, ide-ide untuk isinya hilang gegara siaran Piala Eropa mulai tayang. Mosok....udahlah ide hilang, lalu satu dua kalimat pun tak terposting untuk jadi artikel? Emang aku cowok apaan? Untuk jadi bahagia itu sederhana, demikian juga personal branding. Heu heu heu...
Semoga kecelakaan kecil ini jadi personal branding dan inner beauty. Kalaupun tidak jadi, aku sih rapopo...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H