Seorang bapak marah-marah dengan emosi tinggi pada seorang kasir minimarket Indomaret. Peristiwa itu direkam dalam video dengan handphone. Dari suara dan celetukan penyerta kemarahan, diduga yang merekam adalah istri si Bapak yang marah tersebut.
Si bapak marah besar kepada Kasir Indomaret karena telah menerima/memproses pembayaran anaknya yang masih SD untuk game online yang dilakukan anak tersebut. Jumlahnya 800 ribuan.
Dalam pembicaraan kemarahan si Bapak dikatakannya si Anak telah mencuri uangnya untuk membayar game online yang dimainkannya. Juga dikatakan (tuduhan) si Kasir hanya mementingkan keuntungan, tanpa mau tahu siap yang bertransaksi.
Si Kasir membela diri. Dengan muka pucat, dia katakan hanya melaksanakan tugas profesional menerima dan memproses pembayaran terhadap semua customer sesuai yang tertera di komputer. Dia tak perlu tahu darimana uang itu didapatkan, untuk apa saja barang yang dibeli, dan berapa usia si Pembayar.
Si Bapak makin "nge-gas" dengan emosi tinggi mempersalahkan si Kasir. Katanya, harusnya si Kasir melihat, bila anak kecil yang membayar game online dengan harga yang besar, perlu mempertanyakan uang tersebut, atau tidak usah memprosesnya.
Peristiwa ini jadi viral dan trending di media sosial Twitter. Beragam tanggapan netizen muncul di postingan itu. Mereka mempersalahkan si Bapak / Ibu yang marah-marah itu, khususnya tanggungjawab pendidikan anak bukan diserahkan pada " jobdesk" kasir Indomaret yang bekerja secara profesiomal
Ada juga komen netizen yang "pro" pada si Bapak. Dikatakannya, harusnya si Kasir tidak memproses pembayaran anak kecil itu karena tidak mungkin si Anak punya uang sebesar itu (800 ribu).
Peristiwa itu jadi pembelajaran semua pihak. Bagi orang tua untuk melakukan pengawasan pada anak -anaknya dalam menggunakan handphone atau aktivitas online via laptop.
Sementara bagi pengelola minimarket, apakah (kelak) diperlukan "ikut campur urusan pribadi pembeli" dengan menanyakan keperluan barang, usia dan asal uang bila dipandang tidak wajar? Apa saja kriteria wajat/tidak wajar?
Kalau aku ditanya-tanya si Kasir, aku sih ndak mau jawab. Nanti dia jadi tersipu malu. Kalau Si kasir tersipu malu, aku bisa ikutan tersipu malu.
----