Yth kompasianer Felix Tani,
di. Tempat
Salam persahabatan Kompasianer,
Terimakasih atas analisis kuantitatif yang anda tulis dengan judul "Kompasiana Digerakkan Minoritas Kompasianer" tertanggal 6 Januari 2021. Analisis tersebut merupakan sebuah kritik tajam terhadap perkembangan Kompasiana.
Kami sangat mengapresiasi kritik anda tersebut. Pertama, kritik anda didasarkan pada metode ngilmiyah modern, sehingga pelit di tasnya bisa dipertanggungjawabkan.
Kedua, analisis tersebut jadi salah satu "role modeling" dan "role cake" sekaligus "role on deodoran" bagi para penulis Kompasiana dalam pembuatan kritik terhadap Kompasiana.
Ketiga, kemampuan analisis anda sangat baik, walau saat ini harga kedelai melambung tinggi di tingkat global/dunia, sehingga banyak pengerajin Tahu dan tempe yang gulung tikar, atau mereka merajuk berproduksi karena terpapar Merjukistis dari paham Mutungisme.
Keempat, spirit anda tetap terjaga walau pun FPI sudah dibubarkan pemerintah, dan dinyatakan sebagai organsisasi terlarang. Selain itu KAMI kehilangan suara dan gigi. Kami berhipotesa bahwa anda sebagai pelaku aktif "Akibat Pergaulan Terlarang" telah mendapatkan Hidayah. Semoga anda dan Hidayah bisa langgeng sampai anak-cucu. Mungkin tak salah kami ingatkan anda untuk melupakan Hidayat. Anggaplah Hidayat adalah masa lalu kelam anda yang harus dimusnahkan.
Terkait analisis dan kritik anda, perlu kami jelaskan bahwa semua pergerakan terjadi tergantung usia lempeng yang secara natural terbentuk dalam waktu yang lama. Pada umumnya merupakan gerak tektonik, dan sejumlah gerakan vulkanik bersifat insidental, yang seringkali disertai semburan lahar hangat.
Selain itu, di tingkatan wilayah minoritas terdapat gerakan peristaltik yang maha dahsyat pada seluruh jajaran admin setiap jam 12 siang. ini terjadi sejak Kompasiana berdiri tahun 2009.
Gerak peristaltik ini bersifat natural, tanpa memandang usia, jabatan, bentuk, dimensi (panjang/pendek), dan tak mengenal strata sosial di internal admin Kompasiana.
Pada usia lempeng muda, gerakan tektonik dan vulkanik itu sangat kuat, namun lemah dalam hal daya tahan. Artinya, sekali bergerak membutuhkan dan menghasilkan energi yang besar karena berbagai keterbatasan lempeng muda tersebut.