Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Panggung untuk Tuan

Diperbarui: 17 Januari 2019   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar ; pxhere.com

Telah kami sediakan undak-undak untuk tuan menaiki altar. Katakan apa pun di sana, kami jadi pendengarmu

Tuan,
Telah lama jaman bersahabat dengan peradaban
Berdua mereka memuliakan waktu, seperti bumi-matahari saling menghormati putaran dan jarak
Berdua mereka menjaga marwah jagat raya, seperti kesetiaan bumi-matahari saling membukakan pintu hari

Tuan,
Di tanah ini, telah jaman dan peradaban tulis dan gambarkan pada dinding gua. Tentang persahabatan sejati. Sehingga kami mengenali mereka untuk melangkah pasti ke masa depan

Kini, gambar dan huruf itu telah kami jadikan kain sulaman, kemudian kami jadikan baju kebesaran tuan di perayaan kami

Tuan,
Bergotong royong kami menukangi panggung

Telah kami jadikan papan kokoh untuk tuan menapak, dari pungutan airmata dan suara lirih kaum ibu yang anak-anaknya menangis kelaparan

Telah kami ciptakan hymne pengiring langkah tuan ke altar, dari rangkaian canda tawa kaum papa berusaha bahagia di ruang kemiskinan

Tuan,
Kini berbicara lah di mimbar. Berikan suara lantang dan rangkaian kata terbaik untuk kami jadikan pegangan harapan. Akan kami kumpulkan setiap makna huruf. Dari segenap aura tubuh tuan yang menjadi misbah

Agar kelak kami dan anak cucu mampu melanjutkan persahabatan jaman dan peradaban

Tuan,
Hamburkan kata-kata. Jangan diam!
---

peb17/01/2019

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline