Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

[Event Fiksi] Luka Dalam Diam

Diperbarui: 11 November 2018   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : idntimes.com

Aku menemukan luka di tubuh perih. Saat pertama kali kusapa, luka terdiam. Dia hanya bergerak sedikit. Mungkin terkejut. Tak menyangka ada yang mengenali dirinya.

Aku memberikan senyum. Mengulurkan tangan, tanda persahabatan. Luka tak menyambutnya.

Beberapa kali kupanggil. Tak ada kata balasan terucap. Namun aku yakin, luka mendengar kata-kataku. 

Tak hilang akal, aku tetap berada di dekat luka. Berharap dapatkan keberuntungan.

Tiba-tiba waktu datang menghampiriku. Entah darimana dia masuk. Tak sempat kulihat. 

Sambil memandang luka, waktu berbisik sembari menyelipkan kenangan ke dalam genggamanku. Aku menjadi terdiam. 

Waktu kemudian mengajakku sedikit menjauh dari luka. Tapi aku tak beranjak. Tak ada kata dan suara. 

Waktu terus mengumbar dirinya. Tanganku ditarik. Tubuhku diguncang. Aku tetap bergeming, bagai sebuah batu besar yang sebagian tertanam sangat dalam. 

--- 

Puisi ini dibuat untuk [Event  Fiksi] Luka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline