Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

[BeCaK] Kisah Pacar Ulama Kompasiana

Diperbarui: 20 September 2018   06:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar :movieden.net

+    Abaaang...syihiiniiii...aku  mo ceritaa..

  • Ada apa, Dek? Kok histeris gitu, kayak menang Quick Count Pilpres aja..

+    iiiih abang gituh deh...aku kan baru balik belanja dari pasar senggol..

  • Lha, trus ada apa, Dek?

+   Abaaang, tadi dipanggil emak-emak pasar sebagai "Pacarnya Ulama". Gini nih...mereka bilang, "Eeh neng pacar ulama, kalo nawar belanjaan jangan kejam kayak ngiris tempe setipis ATM, dong"

  • Heu heu heu! Trus, Dek?

+    Abaaang, aku kan jadi bingung? Kok pacarku Ulama? Pacarku kan abaang Pebpeb"

  • Trus...trus? Heu heu heu...

+    Aku awalnya bingung, abaaang...trus aku tanya, "Lho, kok aku jadi pacar ulama? Kalian kan udah kenal pacar ku yang sebenarnya."

  • Lha, trus...?

+    Mereka itu kan sejak dulu penggemar tulisan abaang, trus mereka bilang abaang itu seorang ahli nulis di Kompasiana yang kesohor itu. Naaah, katanya jaman sekarang, seorang yang ahli ini-itu disebut Ulama, abaaaang...iiih masak gak baca berita, siih?

  • Iya, dek abang baru tahu sekarang...trus kamu senang gak jadi pacar ulama?

+    Senaaang dong Abaang...iiiih sapa sih yang gak senang. Tapi...tapi..

  • Tapi kenapa, Dek?

+    Gini, nih...abang sekarang kan disebut ulama, naah nanti kalo kita jalan-jalan pacaran, sering-sering ajak aku makan Fitza Hot, dong. Jangan traktir cimol sama es teh tawar mulu.... maluuu dong, abaaang...

  • Justru itu dek...aku mesti nganu biar bisa jaga anu...

+    Justru apaa,  Abaang?

  • Justru salah satu keahlianku sehingga jadi ulama karena bisa pacaran sama kamu yang cantik...hanya dengan modal Cimol dan Es Teh. Kalau sampai berubah jadi Fitza Hot, nanti gelar ulama ku bisa hilang, Dek. Trus, kamu pun nggak bisa bangga lagi diantara emak-emak pasar senggol, kan?

+    iiihh...iiihhh....abang Pebpeb...aku cubiit neeh...

  • Aaaw! Aaaw!



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline