Sejak Sandiaga Uno resmi menjadi Cawapres pendamping Prabowo, dia telah banyak berubah. Kata orang gaul, dia lebih humble. Apa artinya? Iiiihhh masak istilah itu gak tahu, sih?
Ada hal menarik dari beberapa aksi Sandi di tengah publik. Kini dia lebih dekat dengan emak-emak. Kepandaiannya mendekati emak-emak zaman now tak diragukan lagi. Dengan selera humornya yang bagus maka dia disenangi para emak. Mungkin sosok Sandi mampu membangunkan imaginasi yang "sesuatu banget" di benak para emak itu
Selain itu Sandiaga Uno juga dicitrakan sebagai politisi gaul dan representasi anak muda milenial. Sosok fisiknya dan bahasa tubuhnya mendukung hal tersebut.
Aksi terbaru Sandiaga Uno adalah menukar Dolar ke mata uang Rupiah saat mata uang kita nilainya menurun sampai 15 ribu rupiah per 1 Dolar. Aksi Sandiaga Uno tak tanggung-tanggung, jumlahnya 35 persen dari harta yang dia miliki. Selain itu dia juga mengajak para pengusaha untuk melakukan hal yang sama dengan dirinya. Dia tahu, banyak pengusaha kelas atas yang menyimpan harta dalam bentuk Dolar, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Ajakan tukar Dolar kedalam Rupiah tak hanya kepada sesama kolega pengusaha, Sandiaga pun tak segan menghimbau Jokowi untuk melakukan hal yang sama. Sandi "pede aje" melakukan itu karena kini posisi dia "selevel" Jokowi, yakni sama-sama peserta resmi kontestasi Pilpres 2019 pada kubu politik yang berbeda.
Bandingkan sebelum terdaftar resmi jadi cawapres, Sandiaga Uno masih "cuma" Wagub DKI--yang secara hierarki pemerintahan berada dibawah jabatan presiden. Ini artinya, rasa percaya diri Sandiaga sangat besar. Dan pada momen pencitraan "tukar Dolar" dia tunjukkan ke publik.
Aksi tukar Dolar Sandi mendapatkan sambutan positif sebagian besar publik khususnya para pendukungnya, walau tak sedikit orang awam dan elit politik mencibirnya. Tapi Sandi jalan terus ; "demi menyelamatkan negara ini yang sedang dilanda krisis ekonomi global".
Image Personal Politis
Pelaku politik memang seringkali bikin publik terkejut dengan berbagai aksi di ruang publik. Mereka mampu bikin decak kagum publik atau justru sebaliknya. Hari ini mereka berlaku antagonis, minggu depan jadi protagonis. Dari public enemy bisa mendadak jadi public darling.
Hal itu merupakan salah satu strategi politik untuk selalu berada dalam pembicaraan publik. Dengan cara itu si pelaku politik itu selalu ada dalam memori publik. Ini penting bagi keberlangsungan karier politiknya.
Sejauh tindakan atau aksi itu tak melanggar peraturan yang berlaku dan undang-undang, maka hal itu tidak jadi persoalan. The show must go on, sampai si pelaku politik menemukan titik keseimbangannya dalam upaya pembentukan personal branding dalam dunia politik.