Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Inkulturasi dan Revitalisasi Spirit Kemerdekaan RI untuk Asian Games 2018

Diperbarui: 15 Agustus 2018   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar kolase HUT Kemerdekaan RI ke 73 dan Logo Asian Games 2018. Sumber gambar :http://sumsel.tribunnews.com

Siapa kita? Indonesia!

Dimana kita? Indonesia!

(host Valentino "jebret" Simanjuntak)

Setiap bulan Agustus merupakan "bulan keramat" bagi bangsa Indonesia. Bila memasuki bulan tersebut, seluruh pelosok negeri bersiap menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Di berbagai tempat akan terlihat bendera merah putih serta berbagai macam atribut dan hiasan bernuansa merah putih.

Situasi itu, secara kolektif dalam masyarakat kita telah mampu membangun kembali spirit perjuangan bangsa meraih kemerdekaan. Setiap tahun spirit itu harus terus direvitalisasi menurut tantangan jaman, demi kemajuan bangsa yang jadi cita-cita kemerdekaan.

Tahun 2018 ini, revitalisasi perjuangan bangsa kembali dihangatkan dalam HUT  kemerdekaan RI ke 73. Nuansa "keramat bulan Agustus" tersebut berbarengan dengan pesta olah raga negara-negara Asia atau Asian Games ke 18  di negara kita dari tanggal 18 Agustus-2 September 2018.

Sebuah kehormatan besar bagi bangsa Indonesia. Banyaknya negara peserta, atlet dan official jadi salah satu pertanda kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia selaku tuan rumah. Ini jadi pembuktian kepada dunia bahwa negara kita mampu menyelenggarakan pesta olah raga akbar.

Asian Games ke 18 ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Kontingen berasal dari 45 negara, yang merupakan keseluruhan dari anggota Dewan Olimpiade Asia (OCA). Total peserta berjumlah 16 ribu orang yang terdiri dari 11 ribu atlet dan 5 ribu official.

Mereka mempertandingkan 40 cabang olah raga dengan 465 nomor pertandingan. Jumlah peserta tersebut jauh lebih besar dibandingkan Asian Games modern terdahulu seperti di Cina tahun 2010 dan di Korea Selatan tahun 2014.

Asian Games ke XVIII adalah kedua kali negara kita jadi tuan rumah setelah 56 tahun lalu pada Asian Games ke IV, tepatnya tanggal 24 Agustus-4 September 1962. Pada masa ini kita baru 17 tahun merdeka, situasi dan kondisi negara masih serba terbatas. Perekonomian negara belum terlalu baik, kondisi sosial politik juga masih belum stabil.

Namun spirit perjuangan bangsa mampu menyatukan tekat pemimpin negara dan rakyat untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan diakui dunia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline