Cabang olah sepak bola Sea Games 2017 makin seru, terutama di grup B yang dianggap grup neraka. Di grup itu bercokol Thailand sebagai juata bertahan, Vietnam tim kuat, dan Indonesia tim yang disegani. Selain itu ada "tim penggembira" --setidaknya untuk tahun ini-- seperti Timor Leste, Filipina, dan Kamboja.
Nasib ketiga tim unggulan di Grup ini memasuki fase krusial. Ketiganya bakal menuju pertandingan terakhir yang sangat menentukan apakah mereka bakal masuk "surga", atau tetap di "neraka" yang artinya pulang tanpa bawa hasil. Serunya, ketiga tim, yakni Thailand-Vietnam-Indonesia saling bergantung hasil satu sama lain.
Usai bermain imbang lawan Vietnam, timnas U22 Indonesia masih punya peluang ke Surga, walau secara hitungan pengumpulan point lebih kecil dibandingkan Thailand dan Vietnam. Kalau mau aman, Indonesia harus menang 3 gol lawan Kamboja sambil berharap Thailand kalahkan Vietnam. Bagi Thailand hal itu tidak mudah mengingat performa Vietnam sedang bagus-bagusnya. Bagi Vietnwm sendir pun demikian karena Thailan tim kuat langganan juara SeaGames. Sementara tim Indonesia pun tidak mudah untuk menang lawan Kamboja karena performa pertandingan sebelumnya terlihat belum maksimal.
Bagi Timnas U22 Indonesia, bukan cuma NKRI saja harga mati, tapi juga Menang Besar jadi harga mati. Harga mati tak bisa ditawar lagi karena bisa rugi besar. Lalu bagaimana mendapatkan harga mati itu agar bisa melenggang ke "surga"?
Gelagat Muslihat Malaysia
Sea Games 2017 kali ini adalah pesta olahraga yang spesial. Baru kali ini bendera Indonesia dibikin terbalik oleh Malaysia-sang tuan rumah. Polemik pun muncul, ada yang mengatakan hal itu disengaja oleh Malaysia yang ingin merontokkan mental para atlet Indonesia (dan bangsa Indonesia) guna kejayaan Malaysia. Ada pula yang mengatakan tak sengaja oleh kekhilafan penyelenggara. Apapun itu, polemik tetaplah polemik. Bendera sudah terlanjur "terbalik".
Melihat gelagatnya yang "tidak fairplay" di sejumlah cabang olahraga, selaku tuan rumah, Malaysia hampir pasti juara umum. Sampai sekarang pun negara itu masih memimpin perolehan medali yang jauh diatas negara-negara lainnya.
Disinilah kunci atau titik sumbu semangat bagi Timnas U22 Indonesia. Mereka harus gagalkan kesempurnaan Malaysia sebagai juara umum!
Malaysia sudah membalikkan Bendera Merah Putih kita, maka timnas kita harus membalikkan rencana mimpi indah Malaysia jadi juara umum menjadi mimpi yang timpang. Sebuah mimpi buruk yang tak akan pernah mereka bisa lupakan. Untuk itu, saat melawan Kamboja nanti, pikiran segenap punggawa Timnas kita harus membayangkan sedang menuju arena pembalasan.
Mereka harus menang besar lawan Kamboja (Kamis, 24/8) untuk kemudian bertemu Malaysia si "musuh bebuyutan" yang harus ditaklukkan secara kontan d tuntas. Para pemain timnas kita harus melihat pemain Kamboja dengan penuh kegeraman seolah mereka melihat pemain Malaysia yang harus diberi pelajaran. Hajar Kamboja, dan taklukkan Malaysia ! Ini harga mati. Dalam bahasa anu-nya yang terpampang di bak belakang truk dan kaos gaul "Taklukkan Malaysia adalah Price Dead". Ancoooree...! Heu heu heu...
Jadikan Indonesia Juara Umum "de Facto"