23 Januari 2017, Megawati-mantan presiden ke-5 RI yang juga ketua partai PDIP Perjuangan merayakan ulang tahun ke 70. Usia 70 secara fisik seorang manusia merupakan usia senja, tak lagi perlu bekerja sesuai profesi saat masa muda. Usia 70 merupakan waktu menikmati masa tua dengan cara tidak berpikir 'yang berat-berat' seperti masa aktif bekerja. Namun bagi seorang Megawati belum tua untuk berpikir soal politik walau keberadaannya di politik bukan lagi untuk bertarung meraih kursi politik tertinggi di negeri ini melainkan lebih sebagai penjaga idealisme demokrasi serta tetap tegaknya NKRI demi kelanjutan pembangunan negeri ini.
Ulang tahun Megawati ke 70 dirayakan bersama sejumlah tokoh dan pemimpin nasional. Tak ketinggalan Ahok-Cagub DKI dan Presiden Jokowi.
Berbeda dengan ulang tahun terdahulu yang bernuansa serius, kali ini perayaannya lebih santai. Megawati ingin lebih santai dan banyak humor. Makanya, acara tidak ada pidato presiden dan seremonial resmi lainnya. Suasana lebih cair, Megawati bertindak sebagai aktor 'stand up comedy' yang membuat hadirin terpingkal-pingkal tertawa. Apakah semua itu tawa politis? Saya kira tidak. Silahkan lihat di youtube.
Selera Humor Pemimpin
Tak banyak pemimpin di negeri ini yang punya selera humor, usai tak lagi menjabat, apalagi saat sedang menjabat. Konon, selera humor yang tinggi menandakan sikap dewasa dan sabar. Selera humor juga sebagai tanda seseorang itu cerdas berpikir dan cerdas secara emosional. Tak mudah tersinggung, tak mudah mengeluh, tak lebay, dan selalu berpikir positif serta optimis dalam memandang persoalan. Sikap terssebut mampu menjadikan dirinya inspirasi bagi banyak orang.
Di tengah persoalan politik dan kemasyarakatan yang kerap kali berisi isu-isu bernuansa SARA dan fitnah, adanya saling tuduh dan lapor antar elemen masyarakat dan munculnya demonstrasi yang menguras waktu dan energi dibandingkan energi untuk bekerja, maka hal yang dilakukan Megawati tersebut perlu diapresiasi.
Bahwa apapun kondisi bangsa perlu dijalani dengan suasana tanpa ketegangan. Situasi tegang dan saling tuduh bisa menjadikan psikologis masyarakat jadi terganggu saat bekerja membangun diri dan negeri ini. Ketegangan kerap muncul dari sekelompok kecil massa karena keinginannya tak tercapai dan cara-cara mereka mengekspresikannya secara tidak tepat telah mengacaukan semangat kerja masyarakat.
Hadirnya suasana santai bersama selera humor pemimpin atau tokoh nasional bisa menjadi penyeimbang dan petanda bahwa kehidupan negara harus terus berjalan sesuai konsensus nasional berdasarkan undang-undang.
Saat ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi sedang berbenah di segala sektor kehidupan. Jokowi legitimate secara undang-undang. Jokowi memimpin sebuah pekerjaan besar bangsa, bekerja menyelesaikan setiap bagian-bagiannya sesuai rencana secara tranparan. Kalau pun di tengah perjalanan ada riak-riak ketidakpuasan elemen masyarakat sejatinya jangan sampai jadi penghalang pekerjaan besar dan kepentingan negara dan bangsa ini.
Sekarang ini, di saat Megawati ulang tahun ke 70, dia diterpa tuntutan penistaan agama oleh FPI. Namun itu tak mengurungkan tekad beliau untuk terus konsisten menjaga keutuhan negara NKRI, menjaga realitas Bhineka Tunggal Ika yang menjadi takdir bangsa ini. Masyarakat kita sudah cerdas. Mereka bisa menilai kebenaran terkait persoalan tuntutan FPI itu. Untungnya, Megawati berselera humor sehingga tidak panik menghadapinya. Beliau tidak kemudian marah-marah di hadapan publik saat di panggung ulang tahunnya. Ini sebuah contoh kepada masyarakat perlunya sikap tenang dan kematangan usia berpolitik.
Menghadirkan genre humor di panggung ulang tahunnya itu Megawati telah melakukan langkah yang tepat. Selamat Ulang Tahun ke-70 Bu Megawati, semoga selalu sehat dan bahagia. Jadilah selalu sosok yang inspiratif bagi bangsa ini. Tekad ibu untuk terus menjaga keutuhan NKRI akan selalu kami dukung. Salam NKRI.