Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Kompasianer Akan Menuntut Kompasiana Error

Diperbarui: 22 November 2016   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar ; http://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2016/11/13/kompasiana-baru-5828385b559773fd1cf4602f.jpg?t=o&v=760"][/caption]"Kompasiana harus diberi pelajaran! Ini waktunya kita tunjukkan siapa kita!! " Kata Felix dengan suara menggelegar .... 

----

Hari itu tiga orang sedang sibuk di sebuah ruang kerja. Mereka adalah Aji, Felix dan Mike. Suasana tampak serius. Ada hal penting yang dibicarakan diselingi perdebatan sengit.

Selang waktu beberapa jam diskusi selesai. Aji, salah satu dari kumpulan itu kemudian mengetik sesuatu di laptop meja rapat itu. Rokoknya menempel di bibir walau tidak dinyalakan. Sementara Mike pergi ke pantri membuat kopi. Felix duduk di tepi kaca jendela, memandang lalu lintas dari lantai 8 gedung itu. Tak lama kemudian Mike keluar dari pantri membawa tiga gelas kopi panas. Dia kemudian menghidangkan kopi itu ke meja Aji, Felix dan satu untuk dirinya. Setelah itu dia duduk di meja bundar tempat rapat tadi.

Ruangan terasan hening, masing-masing dengan kesibukan dan pikirannya sendiri. Aji mengetik, namun rokok dibibirnya tak habis-habis dikulum. Felix masih memandang ke luar jendela sambil memainkan hidungnya yang besar. Sementara Mike tak henti memainkan ujung rambutnya sambil menatap ke lantai.

Mike adalah ketua organisasi massa semacam LSM yang bergerak dibidang tulisan panjang. Organisasi itu mempunyai otoritas memberi Label Haram atau Halal pada setiap tulisan yang diproduksi para penulis sebelum dibaca khalayak ramai. Mike banyak duitnya karena mendapatkan Fee dari labeling yang dikeluarkan organisasinya.Keangan organisasi itu tidak bisa diaudit oleh pihak manapun karena dianggap menistakan panjang. Hebatnya si Mike, selain galak, dia sangat suka sesuatu yang panjang. Bisa jadi dia menganut paham Panjangisme, sebuah ideologi lama abad kegelapan. Belum ada penelitian terstruktur tentang relasi Panjang dengan Galak.

Felix adalah Penulis Anarkis. Tampangnya seram, berjanggut dan konon seorang Doktor ahli tafsir tulisan picisan lulusan universitas terbesar di Antartika. Maka tak heran karena terbiasa cuaca dingin yang ekstrim disana, Felix selalu menggunakan pakaian tebal kemanapun dia pergi. Baju semacam daster dipadukan jaket kulit dan lilitan selimut bulu beruang. Itu ciri kostumnya kebanggaannya. Sehari-hari Felix adalah ketua Front Pembela Penulis Picisan. Dia menyuarakan cara menulis artikel picisan yang anarkis. Dan seringkali dia bersama pengikut fanatiknya melakukan tindakan anarkis dengan cara men-sweeping para penulis yang tidak sesuai paham kepicisannya. Tak ada aparat keamanan yang berani menghalangi Felix karena ketakutan dengan janggut dan jubah tebalnya. Konon dengan jubah itu, Felix seperti dewa yang kebal saat menulis anarkis.

Prestasi terbesar Felix adalah berhasil memenjarakan benak para penulis kedalam kata-kata. Ini dilakukannya secara anarkis dan picisan. Baginya benak liar di pikiran penulis sebenarnya berada di ruang merdeka. Tapi kemerdekaan itu tidak punya arti apa-apa bagi siapa pun di dunia ini. Agar bisa berguna, maka benak liar itu harus dipenjarakan ke dalam kata-kata. Masuk penjara adalah sebuah kegunaan. Dengan begitu pembaca akan bisa memahami pemikiran si Penulis. Bagi seorang Felix, menulis itu HL ora HL sing penting anarkis. Atas prestasinya itu, Felix mendapatkan gelar Penulis Picisan sepanjang masa.

Sementara Aji adalah seorang Intelektual. Dia pemikir dan ahli sarunglogi, sebuah ilmu kontemporer yang didapatkannya pada heningnya malam ditepi sungai. Sifat Aji relatif kalem, namun kata-katanya sangat tajam berkaitan dengan dunia kepenulisan di tanah air. Dia ketua organisasi intelektual terbesar dibidang kepenulisan sarung intelek. Organisasinya ini bermain dua kaki dalam sistem kehidupan masyarakat. Satu kakinya untuk Vonny dan satu kakinya untuk Maudy. Konon dengan adanya dua kaki itulah eksistensi intelektual sarung bisa diwujudkan.
Aji merupakan murid kesayangan Felix. Tapi alur perjuangan mereka berbeda. Kalau Felix sangat anarkis, sementara Aji sangat filosofis. Prestasi terbesar Aji adalah berhasil membebaskan benak penulis dari penjara pikiran kemudian memasukkannya kedalam kata-kata. Kata-kata adalah tempat merdeka, bebas dan cara terbaik bagi kehidupan benak liar dan tak beradab saat masih di pikiran penulis. Intinya, bagi Aji, pikiran adalah penjara dan kata-kata adalah dunia kebebasan. Untuk melakukan upaya pembebasan itu, Aji harus berkelahi dengan Felix-sang guru walau harus kehilangan Vonny Cornelia. Sungguh sebuah perjuangan yang luar biasa romantis dan berat. Itulah sebabnya Aji memutuskan menjadi ahli sarunglogi--tetap dua kaki.

[caption caption="sumber gambar : http://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2015/11/10/eror-56417497ef927302048b4567.jpg?t=o&v=760"]

[/caption]Kembali ke suasana ruang. Tempat rapat yang tadinya hening tiba-tiba terdengar seruan keras memecah keheningan. Seperti ada kemarahan yang lama tertahan.

"Kompasiana harus diberi pelajaran! Ini waktunya kita tunjukkan siapa kita!! " Kata Felix dengan suara menggelegar dan air ludah muncrat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline