Kau ini kutengok makin sering aja nulis politik. Heran aku, tak tak malu kali kau..
Kok mesti malu, bang....orang politk aja banyak yang tak tahu malu...
Lah iyalah, kayak kau ini ahli politik macam di tipi-tipi itu, padahal kau itu siapa?
Ya aku kan pembaca perkembangan politik, masak ndak boleh,bang..
Bukan tak boleh, tapi sadar dirilah kau ! ilmu kau soal politik itu seujung kukupun tak dapat. Mana kau nulis macam hebat kali. Bikin malu aja.
Lho siapa yang malu, bang? Aku tak malu. Kata bu guru menulis itu untuk bikin cerdas dan melatih keberanian menyusun dan menyampaikan pendapat, bang ....
Bah..! banyak kali alasan, kau... Aku yang baca jadi malu liat muka kau. Kutengok kau ahli politik..bukan, pengamat...bukan...Kau itu masih juga macam kucing kurap kayak kemarin-kemarin yang kutahu, tapi lagak tulisan kau itu macam udah pernah jadi anggota DPR bertahun-tahun aja.
Trus kalau tidak nulis aku mesti gimana, bang? Banyak hal di politik yang bikin gatel palak. Masak aku mesti diam, apa nanti kata semut merah yang berbaris di dinding? Malu!
Bah.. kau ini! Urusan politik itu sudah ada yang urus! Nanti kau masuk penjara. Kau duduk manis ajalah, tak usah belagak pintar. Mereka lebih pintar dari kau!
Trus kalau bukan kita yang nulis, siapa lagi bang? Orang politik kan sibuk berdebat tapi tak menulis, banyak sibuk ngomong aja, bang! Sementara para ahli banyak yang kalau nulis bikin pusing palak dengan istilah dari planet biar keliatan pintar.
Sudah-sudah! Jangan banyak cakap kau! Dah kayak politikus aja kau...banyak alasan dan ngeles!