[caption caption="sumber gambar ; kompasiana.com "][/caption]
Hari Senin pagi ini rencananya saya akan menulis di kanal politik setelah baca sejumlah berita online. Sangat nikmat, setelah mengantar anak-anak sekolah, kemudian menyeruput teh panas, baru setelah itu ngaduk semen dan bengkokkan besi beton yang lurus dan meluruskan yang bengkok. Itulah nikmatnya hidup sebagai Kompasianer tanpa celana yang tetap.
Tulisan politik terpaksa saya singkirkan sejenak karena tiba-tiba ada yang perlu saya Klarifikasikan tentang keberadaan saya di Tim Admin Kompasiana.
Sejumlah Kompasianer mengira, menduga dan menuduh saya adalah Admin Kompasiana. Sebuah tuduhan paling seksi mengatakan sayalah dibalik upaya memainkan kolom Nilai Tertinggi, Google Trend, dan sebangsa-nya. Itu adalah kolom-kolom yang dianggap bergengsi di layar Kompasiana.
Sebenarnya saya tak mempermasalahkan perkiraan, dugaan, tuduhan dan fitnah yang ditujukan kepada saya. Bagi saya itu justru modal untuk kekuatan saya sebagai Penulis Picisan dan Hermaprodit. Selain itu saya juga Kompasianer Highlander dimana saya bisa menyerap semua energi positif-negatif mereka yang bertendensi terhadap saya untuk menambah kesaktian dan keabadian saya di dunia Kompasiana ini.
Walau tak mempermasalahkan dugaan dan tuduhan kepada saya, namun kali ini saya tak perlu Klarifikasi tentang Posisi Saya di Tim Admin karena menyangkut nama baik Tim Admin Kompasiana yang sesungguhnya. Jangan sampai karena tuduhan itu kewibawaan Admin Kompasiana jadi rusak. Selain itu agar tidak terjadi salah croot bagi seluruh penikmat klimaks di Kompasiana.
Perlu saya tegaskan bahwa Saya Bukan Admin Kompasiana. Sekali lagi saya katakan ; Saya Bukan Admin Kompasiana. Saya tidak bekerja di Grup Kompas. Secara pribadi saya tidak kenal dengan admin Kompasiana.
Saya hanyalah Kompasianer seperti penulis-penulis aktif lainnya di Kompasiana ini. Sehari-hari saya bekerja sebagai Admin Planet Kenthir, sebuah entitas yang bidang usaha dan managemennya terpisah dari kompasiana.com atau Kompas grup.
Pada beberapa komen di sejumlah tulisan saya dan teman-teman saya menulis bahwa adalah Bakal Calon Admin tahun 2222. Itu Ambisi saya sebagai batu loncatan untuk menjadi Gubernur DKI dan kemudian Presiden tahun 2024. Melihat statemen saya itu tentunya hanyalah sebuah canda semata. Tidak mungkin saya menjadi Admin Kompasiana mengingat saya sebagai Kompasianer sering lupa pakai celana saat membuat tulisan. Selain itu saya Lalaki Pemalu. Tentu saja efeknya pada rendahnya kualitas tulisan saya. Sangat riskan Bukan? Heu heu heu...
Kalau nasib saya kelak memang ditakdirkan jadi admin Kompasiana maka semua tulisan teman-teman akan saya beri Headline, Hightligh, NT, Terpopuler, dan Google Trend. Sehingga tidak ada lagi polemik tuduhan bahwa saya memainkan Tempat Terhormat itu. eman-teman tinggal fokus saja pada tema tulisan yang ingin dipublish di Kompasiana.
Aahh, betapa baiknya saya! Itulah janji Politik Saya.