Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Sosok Jokowi, Habis Reshuffle Terbitlah Eksekusi Mati

Diperbarui: 29 Juli 2016   09:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo. Elshinta

Ini adalah babak baru perjalanan pemerintahan Jokowi. Sebelum terpilih dan saat baru terpilih jadi Presiden RI banyak pihak meragukan kemampuan politik beliau karena 'cuma' petugas partai. Tapi kemarin (Rabu, 27/07/2016) dengan ketegasannya Jokowi melakukan Reshuffle Kabinet jilid II. 

Sehari kemudian (Kamis tengah malam, 28/07/2016) pelaksanaan Eksekuti Mati gelombang ke III  dilakukan terhadap para penjahat yang sudah lama divonis mati oleh pengadilan. Sebagian besar terpidana itu adalah penjahat kasus narkoba, sebuah kejahatan besar terkini di negeri ini.

Dari momen Reshuffle Kabinet Kerja ke Eksekusi Mati penjahat adalah dua hal yang berbeda sangat mencolok. Reshuffle berkaitan penataan pemerintahan, sedangkan Eksekuti Mati adalah bagian pelaksanaan hukum dan undang-undang. Manusia yang terlibat didalam kedua momen itu pun bagai langit dan bumi, yakni Pejabat Tinggi Negara dan Penjahat Narkoba.

Walau berbeda 'kasta' di dalam kehidupan masyarakat namun kedua peristiwa itu memiliki 'daya ledak' yang relatif sama kuatnya dari kacamata politis, khususnya sosok Jokowi. 

Di antara peristiwa itu terselip peristiwa unik, yakni Rampimnas partai Golkar mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi untuk Pemilu 2019 ! Selipan peristiwa tersebut menambah 'Daya Ledak' sosok politis Jokowi mengingat Golkar dulunya merupakan gerbong terbesar yang berlawan politik dengan Jokowi di parlemen.

Sebagai sosok politik dan pemimpin negeri ini Jokowi semakin memantapkan dirinya, meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada yang perlu diragukan terhadap dirinya. Ini merupakan sebuah Penegasan bahwa Jokowi memegang amanah rakyat secara sungguh-sungguh.

Konteks 'Daya Ledak' tersebut menegaskan siapa sesungguhnya Jokowi selaku Presiden RI. Dia bukan seorang pemimpin yang selama ini 'seringkali diragukan' independensi dan ketegasannya dalam menjalankan undang-undang dan pemerintahan. Ini membuka mata secara lebih lebar kepada para lawan dan kawan politik serta rakyat Indonesia, bahkan Dunia Internasional berkaitan dengan kepemimpinan di negera Indonesia terkini.

Dengan 'Daya Ledak' nya itu secara simbolis Jokowi ingin menyampaikan pesan agar rakyat bahu membahu membangun negeri ini tanpa meragukan keberanian dan ketegasannya memimpin rakyat menuju Indonesia yang lebih baik. Diharapkan tidak ada lagi spekulasi-keraguan tentang sosok dirinya karena hal itu hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Lebih baik meningkatkan sikap saling perduli untuk bersama-sama menatap dan membangun masa depan bangsa dan negara sesuai koridor undang-undang yang merupakan rambu-rambu milik bersama.

--------

Pebrianov29/07/2016

Referensi berita ; kompas.com Satu, Dua, Tiga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline