Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Medsos Sebagai Tempat Ekspresi Paling Nyaman

Diperbarui: 18 April 2016   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; https://www.maxmanroe.com/wp-content/uploads/2015/01/Media-Sosial-Terbaru.jpg"][/caption]

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; https://www.maxmanroe.com/wp-content/uploads/2015/01/Media-Sosial-Terbaru.jpg"]

[/caption]

Media Sosial (Medsos) kini lekat bagai candu yang sulit dilepaskan dari keseharian banyak orang. Sehari saja tidak buka Medsos serasa ada yang kurang. Walau tidak aktif menuliskan sesuatu, minimal baca perihal yang tersajikan di akun teman Medsos, baik status, gambar maupun komen.

Ada banyak tempat bermain di medsos yang menenggelamkan Penggiatnya hingga lupa waktu. Ini sering jadi cerita tersendiri yang bila dikupas akan muncul beragam hal unik sesuai setting si Penggiat medsos.

Berselancar di Medsos jadi hiburan tersendiri. Selalu timbul keinginan mengetahui ; 'Apa sih yang Teman pikirkan?' ; 'dia sedang apa'? ; 'mengapa dia begitu sekarang'; dan lain sebagainya. Seakan 'teman di Medsos' adalah tontonan dan mainan mengasikkan.

Kondisi asik di Medsos membentuk dunia tersendiri yang seolah memisahkan si Penggiatnya dengan dunia nyata. Medsos jadi dunia baru terhadap realitas nyata dimana si Penggiat bisa mengeskpresikan diri lebih bebas daripada di dunia nyata.

Dunia nyata banyak batasan dari aturan, norma, etika, dan lain-lain. Namun di Media Sosial seolah tanpa batas. Orang bisa menjadi apa pun yang dia mau, syarat akun tidak menginformasi data aslinya di dunia nyata, sering disebut akun 'abal-abal', dan banyak sebutan lainnya. Ini untuk melindungi pemilik akun dari hal yang tidak diinginkan ketika dia bebas berekspresi.

Akun (data) asli mirip kehidupan nyata, setiap orang (teman medsos) bisa tahu siapa si Pemilik akun. Sementara data tidak asli tidak dikethui secara pasti pemiliknya. Inilah perbedaan prinsip keduanya.

Bisa jadi, seorang penggiat Medsos memiliki dua akun. Satu yang asli dan satu 'abal-abal'. Akun asli untuk berinteraksi dengan kawan-kawan dan relasi resmi, dengan segala etika yang menjadi batasannya. Sementara akun 'abal-abal' digunakan untuk kegiatan ekspresif tanpa batas.

Tidak ada larangan seseorang memiliki kedua macam akun tersebut. Semua kembali kepada niat si Pemilik akun dalam bergiat di Medsos. Pemilik akunlah yang menanggung segala konsekuensinya. Konsekuensi itu datang dari pihak luar dan dari dalam diri, yakni hati nurani. Fungsinya sebagai penjaga niat si Penggiat Medsos tersebut.

------

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline