[caption caption="Ariel Peterpan (Noah) , sumber gambar ; http://m.cumicumi.com/uploads/public/54e/660/550/54e660550f681988561989.jpeg"][/caption]
Anda tentu masih ingat kasus video porno Ariel Peterpan (sekarang grup Noah). Kasusnya menggemparkan negeri ini. Berbagai kalangan 'sibuk' membahas kemudian dilahap publik lapar berita.
Satu 'Kehebatan' Ariel, dia mampu 'menaklukkan' dua artis perempuan cantik, seksi dan sedang top di dunia entertainment. Bukan semata penaklukkannya di ranjang, Ariel bahkan berhasil mengabadikannya dalam rekaman video secara sadar bersama artis perempuannya.
Kalau dipikir, kedua artis perempuan itu orang cerdas dan paham bahwa mem-video-kan 'permaianan' mereka sangat rentan beredar ke publik. Tapi toh terjadi juga karena semua itu masih satu paket penaklukan Ariel.
[caption caption="Artis Ariel dan Luna Maya, sumber gambar ; http://media.viva.co.id/thumbs2/2010/09/10/95993_ariel--peterpan--dan-luna-maya-di-tahanan-mabes-polri_663_498.jpg"]
[/caption]
Gegap gempita kasus video porno Ariel membuatnya masuk ke penjara selama 3,5 tahun dengan tuduhan "terbukti secara sah melakukan tindak pidana memberikan kesempatan pada orang lain untuk menyebarkan pornografi.”
Dalam kasus Ariel, artis perempuan yang "ditaklukkannya' tidak melaporkan dan atau melakukan tuntutan pada Ariel atas ulah tindakan seksual. Karena mereka melakukannya dengan kesadaran penuh suka sama suka.
Usai menjalani hukumannya, Ariel kembali berkiprah di dunia artis. Namanya tetap berkibar dan diidolakan para penggemarnya. Tak beda sebelum Ariel 'memiliki' video porno. Demikian juga kedua artis perempuan cantik itu, tetap eksis dan percaya diri di media berita, hiburan televisi dan layar lebar tanpa kehilangan puja-puji publik penggemar.
Situasi Publik Saat Kejadian
Kalau dirunut situasi saat video itu terungkap, muncul caci maki publik dan tokoh moralis negeri ini. Sangat mengerikan. Ariel menjadi orang Paling Hina dan kariernya diperkirakan tamat. Tapi apa lacur? Kasus video porno kemudian seolah tak punya pengaruh besar pada eksistensi Ariel dan kedua artis perempuan taklukkannya.
Kemana para pencaci maki dan kaum moralis itu? Tidakkah mereka (harusnya) berhasil menciptakan 'sangsi sosial' yang masif untuk memberi efek jera pada artis (figur publi) yang menciderai ekspetasi nilai-nilai luhur bangsa ? Heu heu heu! Jangan salah.