Foto Bersama Boss Kompasiana, Pepih Nugraha di Kompasianival2014 ||Sumber Foto ; Dok.Pribadi
Tahun 2014 lalu aku hadir di Kompasianival. Walau kala itu umur akun baru beberapa bulan. Masih bayi. Masih disusui. Tapi sudah tak lagi cengeng, tak lagi pipis dicelana karena sudah bisa bersembunyi di bawah kolong meja kerja.
Berangkat dari pedalaman Kalimantan Barat, berjarak 60 km menuju kota kabupaten. Sekian jam mobilku terjebak lumpur hujan November di antara rimba dan kebun. Bergotong royong lah warga lokal membebaskanku dari terbenam lumpur. Tak kukabarkan mereka bahwa aku sedang mengejar hasrat.
Tiba di kota kabupaten tengah malam. Pagi berlanjut ke provinsi berjarak 395km. Di sana Tiket telah menantiku untuk terbang menyeberang pulau.
Esoknya aku terbang dengan kepenuhan rasa ingin, dan sejuta tanya tak terjawab. Kompasianival, wujud seperti apakah dia?
[caption caption="Lobby 'Pebrianov Minta Saham' pada Pepih Nugraha, Cs.|| dok Pribadi"]
[/caption]
Apa yang akan kau dapatkan dari Kompasianival? Itu sebuah pertanyaan awal yang sederhana namun tak mudah dijawab ketika pertama kali tahu adanya agenda akbar itu.
Kenapa?
Karena jawabannya bukan pada catatan imaginatif yang disusun di layar monitor. Bukan pula sebuah obrolan imajinatif di warung kopi yang beradius sekian kilometer dari lokasi Kompasianival.
Jawabannya adalah sebuah kehadiran diri di Kompasianival itu sendiri.
[caption caption="Bersama Kompasianer Ahmad 'Sepakbola' Suwefi (Kanan) || Dok.Pribadi"]
[/caption]