[caption caption="bobotoh pawai || dok.pribadi"][/caption]
Usai peluit wasit pertandingan berakhir, Persib secara Sah mengakhiri pertandingan. Artinya Juara !
Walau bertandingnya di Jakarta, tapi pesta nyatanya justru di Bandung, kandang Persib sesungguhnya.
Begitu juara, kontan jalan jadi ramai oleh para pendukung Persib. Mereka bersuka ria. Mereka menguasai jalanan. Jalanan bukan milik umum lagi, tapi milik mereka. Motor digeber sesuka hati, bergerombol, terompet bersautan. Memacet. Memblokir jalur normal. Teriakan dan suara Memekak telinga. Suasana gembira bercampur horor. Ketakutan akan sesuatu.
Tak ada om polisi yang berani mengatur. Karena malam ini, jalanan milik Bobotoh Persib. Mungkin mereka takut, atau ikut larut dalam sukacita. Atau lupa. Atau dan atau...
Cuma masalahnya, aku tak bisa pulang ke rumah. Masih terdampar di Stasiun Bandung. No taksi, kecuali ojek seharga duakali taksi. "Macet pak, jadi harga spesial malam ini." Cuma bedanya, tak pakai telor, saos atau sayur kol. Hanya cuaca dingin malam.
Persib Juara, aku senang. Tapi aku tertahan lama di sini. Dan, dompetku dibikinnya koyak dalam untuk pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H