Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Heboh 'Geng' Harvard Masuk Istana dan Mobil Penyedot Data KPU

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masuknya lulusan Harvard ke istana sebagai staf di Kantor Staf Kepresidenan bikin seorang Akbar Faizal (AF) sedikit gusar. Dia anggota DPR RI dari partai Nasdem yang merupakan tim inti pemenangan Jokowi/JK, selain itu juga dia menjadi anggota tim Rumah Transisi yang mempersiapkan Pemerintahan Jokowi sebelum dilantik.


Kegusarannya tertuang pada tulisan (Baca ini) yang dialamatkan kepada Yanuar Nugroho, deputi Kantor Staf Presiden Jokowi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan (LBP).


Inti dari tulisan AF itu adalah semacam 'penyesalan' terhadap cara kerja Kantor Staff Presiden yang memasukkan 'geng' lulusan Harvard didalam staf kepresidenan seolah lulusan lokal 'tak bisa apa-apa', yang bisa berakibat pada cara mereka membawa arah Jokowi 'melenceng jauh' dari cita-cita awal, yang sudah AF kerjakan bersama tim Rumah Transisi.


Kekuatiran AF beralasan mengingat 'orang-orang' Harvard masuknya belakangan ke dalam ring 1 Jokowi. Mereka masuk setelah Jokowi jadi Presiden. Mereka tidak paham sepenuhnya 'apa dan bagaimana' Jokowi sebagai Pemimpin-bandingkan dengan orang-orang tim Rumah Transisi dan para tim pemenangan yang sudah satu visi.


Memang universitas Harvard sangat terkenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. Berarti lulusannya pun berkelas dunia. Sudah pasti pintar secara akademis. Namun bukan berarti bisa mudah memahami arah dan gaya Kepemimpinan Jokowi secara personal.


Dalam tulisan Akbar Faizal itu terungkap banyak hal, seperti adanya proposal Luhut Binsar Panjaitan akan mobil dengan teknologi canggih yang bisa menyedot data KPU hanya dengan memarkirnya di kantor KPU. Hal ini belum banyak diketahui publik.


Selain itu, tulisan itu juga beberapa tokoh penting seperti Teten Masduki, Rieke Dyah Pitaloka, Eva Sundari, Grup Slank, Iwan Fals, dan lain-lain yang merupakan orang-orang berkeringat memperjuangkan Jokowi jadi Presiden Mereka bekerja keras hingga menuai makian hanya karena untuk pemenangan Jokowi. Namun orang-orang itu rela 'tak mendapatkan apa-apa', termasuklah Akbar Faizal yang pernah digadang-gadang jadi menteri. Sementara ketika Jokowi terpilih banyak orang-orang tak berkeringat yang masuk ring 1 dan menentukan 'arah' perjalanan Jokowi. Tentu ini sangat mengkhawatirkan bagi seorang Ahmad Faisal.


Masuknya 'geng' Harvard di kantor staf Kepresidenan bakal bikin heboh. Soal mobil penyedot data akan jadi tanda tanya besar publik. Nasib para tokoh berkeringat yang memenangkan Jokowi akan diperbincangkan dalam tuaian simpati. Pernyataan Akbar Faizal akan jadi kontroversi besar di tengah masyarakat. Kita tunggu saja perkembangan beritanya beberapa hari ke depan; Bakal super heboh !


Dikuatirkan kehebohan itu akan dimanfaatkan lawan politik untuk melemahkan seorang Jokowi sebagai pemimpin yang selama ini dianggap relatif 'Lugu'.

Ah, semoga tidak terjadi apa-apa, ya pak....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline