Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

TV One Diselamatkan Palestina

Diperbarui: 18 Juni 2015   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14051034321734023252

[caption id="attachment_333190" align="aligncenter" width="670" caption="http://cdn.klimg.com/merdeka.com/resized/670x670/i/w/news/2014/02/11/319829/996x498/"][/caption]

Media TV One merupakan televisi paling cerdik sejagad pilpres. Usai ‘Tampil Beda’ dalam pilpres yang menyebabkan mereka banyak dihujat, tanpa menunggu waktu lama, mereka segera ganti baju dan kosmetik. Urusan pilpres tak lagi jadi menu utama pemberitaan. Bahkan kesan yang muncul mereka seperti tak pernah intens berurusan dengan pilpres.

Kini tayangan tak lagi didominasi pilpres dan perhitungan quick count yang kontroversial. Mereka telah menjadi seperti kumpulan orang baik yang gencar dan fokus pada berita serangan Israel ke jalur Gaza. Mereka membuat tayangan humanistik yang menyentuh dan menggugah rasa siapapun. Apalagi isu Palestina sangat seksi di negara paling religius ini karena terdapat campuran isu agama dan kemanusiaan universal

Tampilan TV One sekarang seperti media yang sangat perduli kemanusiaan, sesuatu yang terbalik 180 derajat dibandingkan masa pilpres dahulu. Saat itu, mereka adalah media paling tega membully Jokowi dengan beragam tayangan seolah tak mengenal nilai-nilai kemanusiaan, dan bikin muak sebagian pemirsa televisi.

Perubahan fokus tayangan TV One secara tiba-tiba dan drastis ini bisa banyak diartikan oleh pemirsa televisi. Sebuah pertobatan, kah? Atau sekedar pelarian tanggungjawab dari keruwetan? Atau lari dari posisi yang dirasa tidak lagi menguntungkan? Atau sebuah upaya memperkuat eksistensi diri sesuai semboyan “ TV One Memang Beda”?

Masih banyak lagi kemungkinan bisa hadir dari beragam perspektif. Satu hal perlu di catat bahwa TV One terdiri orang-orang pintar dan profesional. Mereka bukanlah kumpulan orang bodoh yang tak mengenal hati nurani. Sebuah gelinjang internal coorporate yang seksi dan menggemaskan khalayak, bukan?

[caption id="attachment_333224" align="aligncenter" width="681" caption="http://i.ytimg.com/vi/T4Sb50IdL-I/0.jpg"]

14051293011673740586

[/caption]

TV One sangat cerdik menangkap momentum serangan Israel ke jalur Gaza kemudian mengemasnya jadi isu seksi kemanusiaan di mata publik negeri ini. Momentum seksi itu secara kebetulan muncul di saat TV One terkepung dan terlilit kusutnya kondisi pemberitaan pilpres, yang mereka sendiri juga punya andil besar menciptakannya secara sistematis sebelum pilpres berlangsung.

Pada situasi makin kusutnya berita perhitungan suara pilpres, TV One secara langsung atau tidak langsung telah diselamatkan serangan Israel ke jalur Gaza, Palestina. TV One seperti ingin menjadi media hero yang menghubungkan tragedi kemanusiaan dengan kepedulian, rasa sentimentil, empati dan bahkan mungkin hujatan-di sisi lain-tentang peristiwa Gaza.

Heroisme TV One ini apakah akan menghapus dosa mereka sebelum, selama dan setelah pilpres kemarin? Hanya anda selaku pemirsa yang bisa menjawabnya.

Suka atau tidak suka, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik tentang sepak terjang TV One hingga saat ini merupakan cerminan masyarakat kita juga. Mereka hanya menangkap kehendak dan kehausan sensasi, menyarikan, mengemaskan dan menghidangkan kembali ke tatapan dan pikiran cerdas-tidaknya masyarakat kita. Selalu ada pembelajaran di situ, tergantung cara kita melihat gelinjangnya.


salam damai dan persatuan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline