Lihat ke Halaman Asli

Ni Wayan Pebi

NIM/PRODI : 1802622010544/AKUNTANSI A GIANYAR

Upaya Peningkatan Pangsa Pasar dan Manajemen Pembukuan pada UMKM Jamu, Ternak, dan Kerajinan di Desa Jehem

Diperbarui: 27 Mei 2021   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ni Nyoman Ayu Suryandari  | Ni Wayan Pebi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar

Email: a.suryandari@ymail.com

ABSTRAK

Dunia saat ini tengah waspada dengan penyebaran sebuah virus yang dikenal dengan virus corona. Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Karena terjadi pandemi ini, perekonomian dunia pun dilanda penurunan. Di masa teknologi revolusi industri 4.0 masyarakat dapat memanfaatkan sosial media sebagai salah satu cara untuk melanjutkan perekonomiannya. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli, didapatkan hasil, masalah yang sedang  terjadi didaerah desa Adat Jehem yakni turunnya  penjualan barang dagangan atau produk-produk dari sebagian besar UMKM di Desa ini karena di masa pandemi, masyarakat dibatasi untuk berkegiatan termasuk berdagang dan memasarkan suatu produk secara langsung. Jam buka untuk Toko pun juga sudah dibatasi sehingga waktu efektif untuk berjualan pun juga berkurang. Di Desa Jehem sendiri, ujung tombak ekonomi dari para UMKM adalah pada strategi marketing mereka, pada strategi marketing tidak hanya tentang berjualan tetapi juga pencatatan stok barang supaya dapat memastikan kepuasan terhadap konsumen. Mitra juga dilatih membuat kartu stok barang dagang hingga kedepannya stok produk UMKM tercatat dengan rapi serta membantu manajemen ketersediaan stok barang dan proses produksi.  

Kata kunci: Pandemi, COVID-19, marketing, teknologi

ANALISIS SITUASI 

Situasi dunia saat ini tengah dalam masa pandemi Covid-19 yang menyerang sektor ekonomi secara besar-besaran. COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Penyebarannya yang cepat membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Di Indonesia, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

Pengabdian masyaraka ini berlokasi di tiga UMKM yang bertempat di Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Ada UMKM Jamu Tradisional (Ekstrak Temusari), UMKM Anyaman Bambu (Sekar Madu) dan Peternakan Ayam Kampung (Sato Nadi). Para pemilik UMKM mengakui bahwa fenomena dari situasi pandemi ini sangat memberi pengaruh yang besar pada perkembangan UMKM mereka.

      Secara umum, pada masa pandemi  covid-19, masyarakat di Desa Jehem dominan berada dalam keadaan ekonomi yang turun drastis namun untuk saat ini masih bisa bertahan. Sebagian besar UMKM, bertahan karena pelanggan lama yang repeat order namun untuk mendapatkan pelanggan baru dalam keadaan sekarang sangat sulit karena dampak dari pandemi covid-19 ini menyerang seluruh sektor ekonomi dunia. Di sisi lain masih ada masyarakat yang diuntungkan seperti pedagang sembako dan kebutuhan pokok, kemudian konter hp yang menjual pulsa dan paket data internet, pengusaha masker kain dan anak muda yang mulai banyak mendirikan usaha sendiri semacam menjadi pedagang cemilan dan minuman manis.

Banyak strategi yang bisa dilakukan pelaku bisnis untuk tetap mempertahankan bisnisnya agar tetap bisa berjalan di masa pandemi Covid-19, salah satunya adalah pemasaran secara online. Dengan memasarkan produk secara online, maka produsen dan konsumen tidak perlu bertemu langsung pada satu tempat dan juga mempunyai jangkauan pemasaran yang sangat luas. Serta dengan dilakukannya pemasaran online, para pelaku usaha juga lebih mudah dalam menjelaskan info produknya secara lebih mendetail dan memberikan tambahan konten seperti visual yang lebih menarik dari foto produk maupun caption produk yang relevan agar mampu lebih menarik calon pembeli. Namun kurangnya pemahaman masyarakat khususnya pelaku UMKM akan cara berbisnis di era new normal ini tentu saja berdampak pada keberlangsungan usaha itu sendiri. Banyak pelaku usaha yang masih bingung untuk mencari solusi bagaimana metode marketing yang pas di jaman sekarang. Maka dari itu, Tim Pengabdian Masyarakat melakukan pengabdian masyarakat guna untuk membantu permasalahan UMKM yang mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnisnya akibat kurang maksimalnya pemasaran produk yang dilakukan secara offline.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline