Lihat ke Halaman Asli

Krisis Lingkungan atau Krisis Kepedulian, Mengapa Bumi Menjerit dan Kita Diam?

Diperbarui: 29 Agustus 2024   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Aksi unjuk rasa untuk lebih peduli lingkkungan. (Sumber: Pexels)

Ketika deru badai semakin mengamuk, es di kutub mencair lebih cepat dari yang diprediksi, dan api hutan melahap ribuan hektar tanah setiap tahun.

Satu pertanyaan muncul: apakah kita benar-benar menghadapi krisis lingkungan, atau sebenarnya ini adalah krisis kepedulian? Bumi menjerit meminta pertolongan, namun di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, mengapa suara itu semakin sulit kita dengar?

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas bagaimana  perilaku manusia, kebijakan pemerintah, dan ketidakpedulian kolektif telah memperparah krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini. 

Dengan mengungkap fakta-fakta mengejutkan dan menyajikan perspektif kritis, artikel ini akan membuka mata bagi yang ingin membacanya tentang urgensi untuk bertindak sebelum semuanya terlambat. 

Jangan berhenti disini--temukan mengapa krisis lingkungan ini juga merupakan cerminnan dari krisis kepedulian kita, dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya.

1. Krisis lingkungan yang kita hadapi saat ini bukanlah sekedar isu alam semesta yang sedang berubah, melainkan akibat langsung dari perilaku manusia yang semakin merusak. 

Aktivitas industri yang tidak terkendali, deforestasi besar-besaran, dan polusi plastik yang mengotori lautan adalah beberapa contoh nyata dari dampak destruktif yang ditimbulkan oleh ulah manusia. 

Ironisnya, meksipun bencana lingkungan semakin sering terjadi--dari kebakaran hutan yang menghanguskan ribuan hektar hingga banjir bandang yang menghancurkan pemukiman--kesadaran dan respons kita sebagai masyarakat global tetap minim. 

Bumi menjerit, namun kita tetap diam, sibuk dengan rutinitas harian yang seolah-olah tidak tersentuh oleh bencana yang perlahan-lahan mengikis kehidupan.

2. Namun, apakah kita benar-benar tidak peduli,  atau justru terjebak dalam krisis kepedulian? Di era informasi yang berlimpah, berita tentang kerusakan lingkungan sering kali hanya lewat begitu saja di layar ponsel kita, tertutup oleh derasnya informasi lain yang lebih menghibur atau sensasional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline