iyaps…lagi2 aku menemukan satu buku yang sangat bagus dan layak untuk dibaca. bukan hanya sekedar cerita novel biasa namun banyak memiliki bobot dan makna yang diisyaratkan. walau aku mendapat buku itu dari minjam ( hahha ) tak mengurangi nilai untuk mengambil manfaatnya. Two Thumbs Up buat pengarangnya , Mr. Prie GS yang sangat fantastis dan pandai dalam menuliskan cerita ini.
Susah banget buat menuliskan bagaimana tentang cerita ini, unik tetapi nyata dan aku suka sekali. dan ceritanya sangat mengena apalagi seperti seorang yang sederhana sepertiku. Tokoh Ipung yang sederhana, biasa namun ksatria. dia yang menjadi tentor dalam kisah ini. dia yang membuat cerita ini sangat menarik dengan kisahnya yang unik dan cara berfikir nya yang sulit untuk ditebak dan lebih tepatnya ini penghargaan buat Mr. Prie yang telah menciptakan tokoh ipung dalam imajinasinya. begitu juga tokoh — tokoh laen yang digambarkan cukup meyakinkan dan menyenangkan dan spesial buat Lik Wur, pak lik ipung yang sangat aku kagumi dalam menciptakan nasihat. dalam qoute2 bermakna dan walau hanya sebatas kalimat mengandung banyak arti hehhehe.
seperti contohnya ketika ia memberi semangat pada ipung untuk belajar smpe ke negeri cina yang alias adalah jakarta, dan ketika dia manasihatkan dengan kata – kata
“Soedirman itu jenderal, Soeharto itu jenderal, Presidenmu,Susilo Bambang Yudoyono juga jenderal,Mereka semua asalnya dari desa.Kesimpulannya, Semua orang Hebat itu wong ndeso “
wehhehhe…dan aku pikir2 juga benar. jangan jauh2 lihat aja TUkul wkekkekke……..
kemudian quote kedua ketika IPung harus melawan ketika Privacynya diganggu
” Hidup ini keras. dan Tubuh Kerempeng bukan jaminan harus kalah dalam melawan hidup”
dan kemudian quote ketiga :
“Kenapa Tuhan mengharuskan orang bekerja, Makan jad enak kalau lewat bekerja,Tanpa bekerja manusia tak lebih dari ayam potong”
dan aku juga terkesan dengan cara pandang ipung yang unik dan cerdik, bahkan ketika dia berfikir bahwa orang kaya itu kurang praktis…betul juga yach.dan kutipan yang paling aku favoritkan adalah :
“Aneh kalau kemiskinan saya harus dibuktikan.dari dulu saya ke sekolah sudah naik sepeda. ketika dulu sepeda saya dirusak gredo..” Ipung menunjuk Gredo sopan. Gredo tergagap” Dan barangkali Marjikun ikut merusaknya” Ipung menoleh pada marjikun yang tak kalah senewenya. ” Saya menangis…Pak Bakri tahu tangis saya…” .“Itu sepeda saya satu-satunya.dan menyesal saya gagal menahan kemarahan. maka saya lawan Gredo. Dia naik mobil, tapi dengan orang bersepeda saja iri juga…”
Tepuk tangan bergemuruh.
“Begitu juga marjikun…Wajah dia dan wajah saya sama – sama tidak cakepnya. tapi dia iri juga…”
“Saya marah karena hak saya diganggu. Kaya atau miskin, rasanya kita punya hak untuk marah. saya tidak melihat alasan harus menahan marah gara – gara kemiskinan.”