Lihat ke Halaman Asli

Pengetahuan, Garda Depan Bangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak sepatutnya bangsa Indonesia berfikir bahwa pendidikan adalah nilai sampingan dalam kemajuan kehidupan bernegara. Apa selama ini terjadi pada bangsa cukup menjadi dasar bahwa Indonesia keropos dalam pengetahuan dan hal tersebut menjadi salah salah satu faktor membuat bangsa cenderung terbelakang.

Bangsa tidak sedang mencari seorang sarjana. Tapi nilai dasar dan pemikiran yang dihasilkan-lah yang dibutuhkan, bukan kesarjanaannya. Salah satu hal yang tidak banyak diketahui, mayoritas orang yang ikut ambil bagian dalam kemerdekaan bangsa secara riil –turun langsung- adalah orang-orang yang tidak memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Rakyat jelatalah yang yang bertindak dan bekerja keras demi kemerdekaan bangsa Indonesia saat itu.

Sarjana seolah menjadi sebuah daya tarik diluar hakikat misinya. Sarjana menjanjikan kemashuran dan tingginya gengsi di mata orang awam. Sebuah hal yang pada akhirnya melenakan tujuan awal dari keberadaan meraih makna didalam kesarjanaan tersebut. Salah kaprah inilah yang membelokkan kesarjanaan yang seharusnya menghasilkan out put menjanjikan, seolah-olah berubah menjadi arena gengsi antar generasi. Juga tujuan lain yang tak kalah memprihatinkan adalah kesarjanaan yang dijadikan sebagai media mencari kerja. Apabila tujuan ini tidak terkntrol dengan baik, akan ada kemungkinan bahwa ia melakukan segala cara demi mendapatkan kesarjanaan.

Kenyataan yang menujukkan banyaknya kecurangan dalam setiap ujian yang dilakukan adalah bukti bahwa generasi dibutakan oleh nilai title akademisi. Mereka yang sadar benar tentang pentingnya pengetahuan tidak akan melakukan tindakan diluar hal yang bersifat keilmuan. Aksi curang adalah corengan memalukan bagi mereka yang sadar tentang arti pengetahuan.

Harus diingat dan direnungkan bahwa garda dapan suatu bangsa adalah pengetahun (ilmu), bukan kesarjanaan atau yang lain. Tingginya ilmu tidak bisa dinilai dari title akademisi yang dimiliki. Dan kemurnian ilmu yang tidak memihak sarjana atau tidaknya seseorang yang dengan sendirinya akan menjadi katrol kemajuan bangsa Indonesia dimata dunia dan menghasilkan aksi nyata tentang kesejahteraan bangsa. Sebab generasi bangsa akan tahu, apa yang harus diterapkan untuk perjalanan bangsa yang amburadul ini.

Kita bisa melihat negara yang selama ini maju selalu ditopang oleh pendidikan yang memberikan out put riil, jelas. Kita tidak sedang mencari kemajuan dalam artian kapitalisme. Tapi kesejahteraan bangsa secara umum adalah sebuah hal yang terkatrol kalau bangsa Indonesia maju dan menuntaskan banyaknya persoalan di negeri ini. Khususnya permasalahan yang berkenaan dengan masyarakat tingkat bawah.

Pengetahuan dalam hal ini adalah complete. Knowledge & implementation. Kita sudah terlalu muak dengan bangsa Indonesia yang penyakitan seperti ini. Kita perlu hamparan pengetahuan yang luas untuk bisa merobohkan bangunan yang selama ini menjadi benteng kemajuan kita. Kita tidak bisa impor solusi dan percaya pada negara lain. Aset yang ada harus digunakan, dan bangsa punya generasi dan sekolompok orang yang tidak bisa disia-siakan begitu saja.

“Selalu ada cara untuk keluar dari kungkungan permasalahan yang melingkari kita. Tinggal bagaimana kita mengapresiasi permasalahan tersebut. Membiarkannya menerobos dinding kekuatan kita untuk menang, atau menghadangnya dengan kemampuan dasar yang telah ditanamkan dalam setiap nafas yang kita hirup. Selalu ada cara untuk keluar dari masalah dan meraih asa yang tak pernah sirna. Selagi Tuhan masih ada, dan karena Dia tak pernah tak ada”

Salam

Moti Peacemaker

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline