Setiap kali mendengar nama yang satu ini, aku langsung teringat dengan omongan guruku. “Irfan Amalee itu waktu perpisahan SMA, ngatur semua acaranya sendiri lho. Bisa dibilang, dia jadi satu-satunya panitia yang menjabat sebagai ketua sekaligus seksi acara, dekorasi, dokumentasi, konsumsi, dia yang ngatur. Yang lain mempercayakan semuanya ke dia. Dan Irfan ngebuat acara perpisahan angkatannya berkesan dan dikenang semua aparatur,” Widih. Hebat banget. Aku aja yang cuman urus satu bagian, suka males dan pusing. Ini? Kamu tau kan. Irfan Amalee, peraih penghargaan International Young Creative Entrepreneur Award. Dia orang luar biasa dyang mengawali semuanya dari keadaan yang biasa-biasa aja. Dia bukan lulusan Universitas Indonesia. Bukan juga lulusan Universitas Gajah Mada. Atau universitas-universitas terkemuka lainnya. Dia bahkan pernah ditolak masuk ITB, padahal kemampuan desainnya udah haram diragukan lagi. Desain Interior Kantor Dar! Mizan kamu tau nggak? Itu irfan amalee yang desain lho. Keren. Unik. Lucu. Enak dipandang. Selain jago desain, Irfan Amalee juga jago mencetuskan sebuah ide yang brilian. Dulu waktu muda, konon dialah pencetus terbitnya Bulletin Pesantrend yang fenomenal itu. (Fenomenal di sekolahnya dulu, maksudnya) Oya, coba tebak. Kenapa coba bisa ada Peace Generation? Hm. Itu, begini ceritanya. Irfan Amalee ikut kursus bahasa Inggris dengan gurunya seorang native-speaker asli amerika. Eric namanya. Nah, Eric inilah yang nantinya jadi partner Irfan Amalee dalam mendirikan Peace Generation. Suatu hari Eric nyuruh Irfan Amalee membuat sebuah kalimat dengan menggunakan kata “Hate”. Dengan lancang, Irfan Amalee menulis, “I hate your President”.(Hihi). Waktu itu kebetulan lagi hebohnya Invasi Amerika ke Irak (Eh, apa ke Palestine, ya? Aku lupa). Sebenernya Eric udah sering melihat gelagat kebencian irfan Amaleesama negaranya itu. Eric suka sengaja ngajak ngobrol Irfan Amalee, dan nanya, kamu kenapa benci sekali dengan negara saya. Dan Nggak tau gimana cerita selanjutnya, tau-tau mereka bikin organisasi pecinta damai Peace Generation deh. Kayaknya abis berembuk gitu, mereka sadar kalo selama ini banyak stereotype-stereotype jelek dari dua orang yang beda kebangsaan itu. Dan hasilnya, Peace Generation sekarang udah menyebar hampir ke seluruh tanah air. Sekitar 20.000 pelajar sudah menerapkan 12 nilai dasar perdamaian di sekolah-sekolah mereka. Termasuk sekolahku. Pelajarannya sederhana, asyik, dan banyak games. Beneran deh. Kalo ditanya, pelajaran apa yang paling seru semasa SMA, pasti temen-temenku bilang, “PEACE GENERATION!!”. Aku pribadi kadang suka terharu setiap kali kita lagi main permainan yang ada dalam buku 12 nilai dasar perdamaian, trus menyocokkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tiba-tiba aja timbul perasaan ingin mewujudkan keadaan damai. Minimalnya di sekolahku. Mungkin bukan cuman aku aja yang terpengaruh oleh pelajaran 12 nilai dasar perdamaian ini. Temen-temenku juga. Adik-adik kelasku juga. Kalian juga barangkali. Yang jelas, Irfan Amalee dan Eric mendirikan Peace Generation didorong oleh hati mereka, sehingga orang-orang pun telah menerimanya dengan hati. ( Zahra Pencerita)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H