Siapa yang tak kenal dengan Prof. Nasaruddin Umar, MA, seorang ulama yang kini dipercayakan menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal selalu menyampaikan dakwah di bidang tasawuf.
Dakwah yang beliau sampaikan selalu menyuarakan Islam yang moderat. Islam yang penuh rahmatan lil 'alamin jauh dari saling menyalahkan bahkan saling mengkafirkan.
Pada hari ini, Selasa, 23 Juni 2020, Prof. Nasarruddin genap berusia 61 tahun. Melalui artikel ini diharapkan menjadi bagian doa untuk beliau agar selalu diberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan amanah dakwah.
Berikut pesan-pesan yang penulis rangkum selama diizinkan untuk mengikuti kajian tasawuf yang diasuh beliau. Bagi penulis, Prof Nasaruddin adalah sosok ulama besar rasa kiai kampung. Tanpa berpanjang lebar berikut pesan-pesan beliau :
1. Suara Rintihan Pendosa Lebih Tuhan Dengarkan dibanding Gemuruh Tasbih Para Ulama
Pada bagian ini, Prof Nasar mengajak para jemaah agar jangan berputus asa dengan dosa-dosa yang kita lakukan. Karena ampunan-Nya lebih besar dibandingkan dengan siksaan-Nya. Bahkan Tuhan lebih mendengar rintihan dosa para pendosa dibandingkan gemuruh tasbih para ulama. Karena tasbih ulama adalah sebuah rutinitas bagi para ulama sementara pendosa adalah mereka yang ingin mendapatkan kasih sayang Allah swt.
2. Kebersihan Batin Pintu Masuk Ilmu
Keutamaan kebersihan batin sangat penting bagi seorang penuntut ilmu. Karena pintu masuknya cahaya ilmu tergantung dengan kebersihan batin sesorang.
3. Orang Belum Belajar Menyalahkan Orang Lain, Baru Belajar Menyalahkan Diri Sendiri, Tidak Menyalahkan Siapapun Tanda Orang Bijak
Orang yang masih menyalahkan orang lain itu bertanda orang itu belum belajar. Karena jika sudah belajar ia akan tahu bahwa dirinyalah yang banyak salah. Namun jika ia tak menyalahkan siapapun tanda bijaksana sudah ada didalam dirinya. Lalu dimanakah posisi kita?
4. Tiga Air Mata yang Dirindukan
Tiga air mata yang dirindukan oleh Allah swt, pertama air mata taubat, kedua, air mata rindu kepada allah, dan ketiga, air mata yang keluar karena tidak mampu mengusir kemaksiatan.