Lihat ke Halaman Asli

Putra Niron

Pegiat di AMI Malaka dan SASOKA; Owner Kedai NN15

Nyala

Diperbarui: 16 Maret 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Rahasia kita hampir terbongkar,

Tentang bagaimana kita curi dan makan secara rakus buah itu", lepasku.

Matamu binar-binar sendu. "Biar! Lebih baik lagi.. daripada kita harus terus bersembunyi. Aku bosan dan sudah tak tahan".

Serasa ingin mencungkil bola mata itu (lebih baik tidak punya mata seperti itu). "Kamu tahu tidak, nyala itu sudah dihidupkan lagi, tadi. Sebentar lagi ruangan ini akan penuh dengan terangnya".

Engkau malah tertawa. "semoga..."

"Mengapa kamu terlihat gembira sambil mengusung rahasia kita?" Tanyaku dengan masih menyimpan ragu dengan senyummu.

"Aku senang karena saatnya hampir tiba, saat di mana rahasia kerakusan kita terungkap." Kamu masih menghiasi kata-katamu dengan sukacitamu.

"Kamu sepertinya bersungguh-sungguh sekali akan mengoyak rahasia itu". Aku mulai kagum padamu. Kagum karena engkau masih kokoh kuat untuk menanti Dia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline