Lihat ke Halaman Asli

10 Korban Kekerasan Aparat Lapor ke Propam Polda Babel

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1417015371524532369

Kemarin, 24 dan 25 Nov 2014 Tim Advokasi Tuatunu Berdarah dari PDKP Bangka Belitung bersama 10 Pemuda Korban Salah Tangkap dan Kekerasan Oknum Polri telah mendatangi Bidang Propam Polda Bangka Belitung. Hal ini menurut Albonie SH dilakukan sebagai tahapan untuk membawa perkara ini ke peradilan umum jika terbukti telah terjadi tindak pidana dan atau pelanggaran kode etik petugas Polri dai Bangka Belitung. Ditambahkan Albuni, bahwa upaya ini sekaligus sebagai cara peran serta PDKP BABEL dalam memberdayakan integritas polri untuk penegakan hukum didaerah bangka belitung.

[caption id="attachment_378470" align="alignleft" width="300" caption="10 Korban Salah Tangkap dan Kekerasan Aparat lapor ke Propam Polda Bangka Belitung"][/caption]

John Ganesha, sebagai pendamping korban dan pemerhati pelayanan publik dibangka belitung menilai pemeriksaan awal yang dilakukan oleh Bripka M.Tommy telah dilakukan cukup proporsional. “Semula ada rasa kekhawatiran, proses pelaporan ke propam Polda Babel ini akan berdeebat,  karena alasan pola pemeriksaan tidak profesional dan memunculkan trauma para korban dengan kejadian salah tangkap dan kekerasan penganiayaan yang mereka alami kemarin 1 Nov 2014. Tapi syukurlah petugas yang dipimpin Bripka M.Tommy mampu bersikap proporsional dalam memeriksa pelaporan ini.”

Mulai dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 16.00WIB, proses pemeriksaan berlangsung dengan baik,aman dan nyaman. Saat ini pemeriksaan baru diarahkan untuk peristiwa salah tangkap yang dialami oleh 8 orang korban terjadi dirumah Bapak Abubakar sedangkan besoknya (Selasa 25 Nov 2014) pemeriksaan akan dikembangkan  terkait peristiwa hukum yang terjadi di jalan dekat masjid raya yang dialami 2  orang Pemuda Tuatunu - Pangkalpinang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline